REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MuslimahDaily bersama Dacore Production secara resmi merilis web series ramah anak berjudul Joko dan Bowo. Web series ini diadopsi dari fenomena masyarakat Indonesia yang kerap terpecah belah dan intoleransi.
Sutradara web series Joko dan Bowo, Adam Wiradi Arif berharap, web series ini bisa menjadi tontonan alternatif yang edukatif bagi anak. Sebab jangan sampai, anak-anak Indonesia meniru sikap-sikap intoleran maupun SARA.
"Film ini gambaran dari toleransi, bagaimana kita melihat dan memahami setiap perbedaan itu sebagai anugerah," kata Adam pada peluncuran web series Joko dan Bowo di Kafe Sastra Balai Pustaka Jakarta.
Web series ini disajikan dalam bentuk drama musikal, sehingga pesan-pesan dari web series Joko dan Bowo akan mudah dicerna oleh anak-anak. Meski sebetulnya, kata Adam, web series ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak namun juga orang dewasa.
"Orang dewasa juga nontonlah, karena seringkali pola pikir anak melebihi orang tua. Jadi orang tua terkadang tersadarkan dan tercerahkan oleh pola pikir dan sikap anak," ungkap dia.
Dia mengungkapkan, ide untuk membuat film anak-anak telah terpikir sejak tiga tahun lalu. Namun ide itu terus berkembang hingga akhirnya memutuskan untuk menggarap web series Joko dan Bowo. Dengan melibatkan sekitar 50 orang anak-anak, syuting dimulai pada awal Maret 2019 selama hampir 2 pekan. Kemudian proses editing selama 2 pekan.
Web series ini akan tayang dalam empat episode pada dua platform YouTube MuslimahDaily dan Dacore Production. Adam pun berharap, web series ini bisa dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia.