Rabu 27 Mar 2019 19:53 WIB

Perkebunan Manggis Purwakarta Disiapkan Jadi Agrowisata

Lahan seluas lima hektare disiapkan untuk menjadi agrowisata manggis

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian Yasid Taufik, saat menghadiri Festival Manggis Purwakarta 2019, Sabtu (23/3).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian Yasid Taufik, saat menghadiri Festival Manggis Purwakarta 2019, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta akan mengembangkan area perkebunan manggis menjadi agrowisata di Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan pihaknya menyiapkan lima hektare kebun manggis untuk pengembangan agrowisata.

Ia mengatakan selama ini perkebunan manggis di daerahnya masih ditanam dengan pola lama. Selama ini pohon manggis mash ditanam di pekarangan rumah. Kalaupun ditanam di kebun, kata dia, dicampur dengan pepohonan lain. Penanaman pohon-pohon manggis belum menjadi perkebunan khusus.

"Mulai tahun depan kami akan punya perkebunan manggis yang luas. Bahkan, perkebunan ini bisa jadi agrowisata," kata Anne pada Rabu (27/3). Ia meminta agar Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta merumuskan pengembangan perkebunan manggis menjadi agrowisata. "Agar cepat panennya dan meningkat produknya, bibitnya harus berkualitas," ujarnya.

Dengan adanya hamparan perkebunan yang cukup luas itu, diharapkan produksi manggis akan semakin meningkat. Masa panen raya manggis Purwakarta ini biasanya terjadi setiap Februari sampai Maret. Bahkan, tahun ini masa panennya lebih lama sampai ke April. Selama panen raya ini, Anne mengharapkan pedagang tidak menjual manggis dari daerah lain di pasar lokal.

Di Purwakarta saat ini ada empat kecamatan yang jadi sentra manggis. Keempat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, dan Darangdan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement