REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dokter spesialis paru Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P mengatakan penyakit Tuberkulosis (TB) bukan hanya menyerang paru-paru. TB bisa menyerang organ tubuh lainnya.
"Semua organ tubuh bisa kena TB misalnya ginjal, otak, leher dan dil ipat paha serta juga tulang," kata Irandi dalam paparannya pada acara bincang sehat bertajuk 'Saatnya Saya Peduli untuk Keluarga Bebas Tuberkulosis (TB)' di RSUI Depok, Selasa (26/3).
Menurut dia, penyakit TB yang bukan paru gejalanya sulit diketahui. Pemeriksaan TB hanya bisa dilakukan oleh dokter.
Dikatakannya kalau penyakit TB paru bisa disembuhkan enam bulan. Maka TB selain paru bisa mencapai 12 bulan. "Masa penyembuhannya juga lebih lama dibandingkan dengan penyakit TB paru," katanya.
Untuk itu Irandi mengingatkan masyarakat agar memeriksakan diri ke dokter jika mengeluhkan berbagai kesehatan agar bisa cepat ditangani oleh dokter.
Lebih lanjut Irandi mengatakan penyakit TB paru menular melalui udara seperti batuk dan siapapun di manapun dapat tertular tanpa memandang usia. Masyarakat yang rawan tertular resiko penyakit TB adalah HIV/AIDS, perokok, pengguna narkoba, alkohol, diabetes, dan juga penderita gizi buruk.
"Namun orang sehat yang imunnya turun juga bisa tertular penyakit TB," katanya. Ia berharap masyakat lebih peduli terhadap pencegahan penyakit TB
Apabila mengidap penyakit TB maka perlu mendapat pengobatan secara teratur. "Penyakit TB bisa disembuhkan dengan pengobatan secara teratur," katanya.
Ia juga berharap pemerintah terus mendukung pengobatan bagi masyarakat yang menderita penyakit TB.
Sementara itu Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp. mengatakan pengobatan penderita TB perlu dukungan keluarga agar penderita merasa nyaman. "Keluarga merupakan poin penting dalam pengobatan TB," ujarnya.
Diakuinya masyarakat banyak yang memberikan stigma buruk mengenai penyakit TB tersebut. Sehingga banyak penderita TB yang enggan berobat ke dokter. "Perlu masyarakat yang ramah TB sehingga penderita tak malu-malu berobat ke dokter," ujarnya.