Rabu 20 Mar 2019 20:24 WIB

Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala

Pendarahan otak kerap tak disadari pada mereka yang mengalami cedera kepala

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi otak manusia.
Foto: Indianexpress.com
Ilustrasi otak manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkadang peristiwa pendarahan pada otak saat mengalami cedera kepala tak disadari oleh orang-orang. Padahal, penanganan yang terlambat pada pendarahan otak akibat mengakibatkan hal yang fatal seperti kondisi koma atau bahkan kematian.

Dokter spesialis bedah saraf Ferry Senjaya mengatakan ada beberapa tanda pasien yang mengalami cidera kepala juga yang mengalami pendarahan. Umumnya kondisi itu terjadi karena kecelakaan atau benturan pada kepala.

“Pertama, pasien itu pingsan. Kalau pasien itu mengalami pingsan dan tak sadar beberapa menit, artinya itu sudah timbul goncangan atau benturan yang signifikan. Walaupun pasien itu bangun lagi,” kata Ferry di Siloam Hospital TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).

Semakin lama durasi pingsan pasien, maka cedera yang diderita pasien pun semakin berat. Tanda kedua adalah adanya amnesia. Pasien yang mengalami retrograde amnesia biasanya lupa akan kejadian yang menimpa dia pada saat kejadian kecelakaan. Sehingga ketika ditanya dia hanya bisa menjawab sebelum kejadian dan sesudah kejadian kecelakaan.

“Jadi pasien itu ditanya hanya bisa menjawab, ‘oh tadi saya naik motor, lalu tiba-tiba saya sudah di rumah sakit’. Kalau sudah seperti itu biasanya yang bisa ditanyai bagaimana kejadiannya adalah saksi mata,” jelas Ferry.

Adanya retrograde amensia menunjukkan adanya cedera otak yang cukup signifikan. Masyarakat awam mengenal hal itu dengan sebutan gegar otak.

Cedera otak itu juga mengakibatkan anterograde amnesia. Pasien yang mengalami ini biasanya lupa kejadian setelah peristiwa berlangsung. Contohnya, menurut saksi yang menolong, pasien sempat pingsan dan kemudian sadar. Lalu pasien pergi ke rumah sakit sesaat setelah ditolong. “Itu pasien lupa, walaupun dia sadar dan dia buka mata,” kata dia.

Hal ini terjadi pada pasien cedera kepala yang ringan. Akan tetapi, jika sudah berat maka tak menutup kemungkinan setelah mengalami pingsan lalu terbangun pasien mengalami koma. Ini dikarenakan adanya tekanan pada rongga kepala yang tinggi sehingga menimbulkan komplikasi penekanan pada batang otak. Salah satunya disebabkan oleh pendarahan pada otak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement