Selasa 19 Mar 2019 16:40 WIB

Lombok Jadi Primadona pada MATTA Fair 2019 di Malaysia

Buyers begitu antusias dengan objek destinasi wisata di Lombok.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Festival Pesona Bau Nyale: Ribuan warga dan wisatawan mengumpulkan Nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2019 di pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (25/2/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Festival Pesona Bau Nyale: Ribuan warga dan wisatawan mengumpulkan Nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2019 di pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (25/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sektor pariwisata Lombok menjadi salah satu primadona dalam ajang pameran perjalanan wisata terbesar di Malaysia, Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2019 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (15/3) hingga Ahad (17/3).

Hal tersebut dikatakan Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Nusa Tenggara Barat (NTB) Dewantoro Umbu Joka. Umbu melihat secara langsung antusias buyers atau para pembeli jasa perjalanan wisata yang begitu tertarik dengan objek destinasi wisata di Lombok.

Baca Juga

"Lombok sangat laris manis di pameran. Saya keliling (pameran) dan hampir semua paket yang menawarkan Lombok sudah mulai dibeli," ujar Umbu di Mataram, NTB, Selasa (19/3).

Umbu sendiri tidak sampai selesai mengikuti acara tersebut dan kembali ke Lombok pada Sabtu (16/3) sore. Sehari setelahnya, Lombok diguncang gempa dan mengakibatkan dua wisatawan Malaysia yang sedang berada di air terjun Tiu Kelep di Desa Senaru, Lombok Utara, meninggal dunia karena tertimpa longsor.

Umbu tidak menampik kejadian ini mendapat atensi khusus di Malaysia. Terlebih, kata Umbu, terdapat disinformasi dalam pemberitaan di Malaysia yang menyebutkan 40 wisatawan Malaysia meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Umbu mengaku langsung menghubungi deputi presiden MATTA Fair dan juga mitra Asita di Malaysia bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Umbu mengatakan para agen travel di Malaysia yang sudah menjual paket ke Lombok kaget dengan kejadian tersebut.

Umbu memberikan penjelasan kepada panitia MATTA Fair dan mitra Asita di Malaysia bahwa rombongan wisatawan Malaysia yang menjadi korban tidak mengunakan jasa agen travel yang berada di bawah naungan Asita. Dalam kesempatan tersebut, Umbu juga menekankan, secara umum sektor pariwisata Lombok masih aman untuk dikunjungi.

"Saya meminta mitra kita di Malaysia untuk menggunakan agen travel yang resmi saat berkunjung ke Lombok," kata Umbu.

Umbu menyampaikan, agen travel seharusnya melakukan pemetaan tentang objek destinasi wisata dan juga penanganan saat terjadinya bencana atau kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement