Selasa 19 Mar 2019 13:05 WIB

Pakar Kesehatan Komentari Visi-Misi Kesehatan Cawapres

Visi yang kuat tentang kesehatan anak ibu pengaruhi kualitas negara.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin dan Cawapres No 02 Sandiaga Uno berbincang usai mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin dan Cawapres No 02 Sandiaga Uno berbincang usai mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany memuji visi calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin di bidang kesehatan. Hasbullah mengatakan, apa yang diutarakan Ma'ruf jauh lebih realistis dan relevan ketimbang cawapres Sandiaga Uno.

Hasbullah menilai Ma'ruf mampu dengan jeli membaca bahwa kesehatan anak dan ibu adalah pondasi utama untuk menatap masa depan Indonesia. Pakar asuransi kesehatan dan jaminan sosial itu berpendapat, visi yang kuat mengenai kesehatan anak dan ibu dinilai akan mempengaruhi kualitas negara yang bertekad menjadi negara maju pada 2045.

Baca Juga

"Pak Ma'ruf yang jelas pertama-tama mau berinvestasi untuk generasi yang akan datang. Ibu hamil, kandungan, dan balita gizinya diperbaiki," kata Hasbullah di Jakarta, Selasa (19/3).

Dia mengatakan, hal ini menjadi sangat penting karena anak yang lahir saat ini pada 2045 akan memasuki usia kerja. Dia melanjutkan, asupan gizi yang bagus akan membuat mereka tumbuh dengan cerdas.

Hasbullah menilai jika mayoritas angkatan kerja cerdas maka hal itu akan berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dia melanjutkan, kualitas SDM adalah syarat sebuah negara untuk bisa tumbuh sebagai negara maju.

Dengan mempersiapkan gizinya sejak dini, Ma'ruf dinilai memiliki visi panjang untuk mengangkat kualitas sumber daya Indonesia untuk menjadi generasi emas di 2045. Dia mengatakan, persiapan generasi emas 2045 harus dimulai dari sekarang.

"Dalam debat kemarin, Pak Ma'ruf menunjukkan visinya yang jauh lebih maju ke depan," ungkap Hasbullah.

Pria yang sempat menempuh pendidikan tinggi di University of California di Berkeley, Amerika Serikat itu pun membandingkan kualitas Ma'ruf dan Sandiaga dalam debat, akhir pekan lalu. Hasbullah menilai pandangan Ma'ruf lebih bisa diterima dari sisi akademis.

Lebih lanjut, dia menilai performa Ma'ruf di luar dugaan. Sebab, kata dia, Mustasyar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mampu menyajikan data yang bisa diuji secara akademik.

"Kalau menurut saya performa Kiai Ma'ruf di luar dugaan. Ternyata beliau menguasai data-data jauh lebih bagus malah," katanya.

Dalam debat ketiga pada Ahad (17/3) lalu, Ma'ruf Amin menyampaikan, visi pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf adalah Indonesia maju. Kuncinya, kata dia, para manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif dan berakhlak mulia.

Dia mencontohkan seperti dalam bidang kesehatan, Ma'ruf memastikan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan tetap dilanjutkan. Begitu juga program Program Keluarga Harapan (PKH) juga akan diteruskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement