REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- YouTuber populer Felix "PewDiePie" Kjellberg mengatakan merasa muak namanya disebut oleh pria bersenjata yang diduga serangan teroris Selandia Baru. Dalam aksi itu, telah meninggal 49 orang dengan sekitar 48 orang mengalami luka-luka.
Serangan teroris itu terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Tersangka pria bersenjata di balik pembunuhan Muslim kini berada dalam tahanan polisi. Dia menyiarkan langsung serangan itu dan juga memasang manifesto daring sebanyak 74 halaman yang berbagi pandangan tentang supremasi kulit putih.
Menurut Evening Standard, penembak mengatakan di live streaming Facebook-nya, "Ingatlah para pemuda, ikutilah PewDiePie."
Ungkapan, "Ikutilah PewDiePie," telah menjadi meme di antara para penggemar YouTuber.
Kjellberg berkicau memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut. Dia mengaku tidak terima namanya diucapkan oleh pelaku dan turut berduka atas kejadian yang telah terjadi.
"Baru saja mendengar berita tentang laporan yang menghancurkan dari Selandia Baru Christchurch. Saya merasa benar-benar muak karena nama saya diucapkan oleh orang ini. Hati dan pikiran saya ditujukan kepada para korban, keluarga dan semua orang yang terkena dampak tragedi ini," tulis YouTuber dengan pengikut terbanyak di dunia sebesar 89 juta subscribers, dikutip dari Forbes, Sabtu (16/3).
YouTubers populer lainnya berkicau di Twitter untuk memberi dukungan kepada Kjellberg. PewDiePie menjadi topik populer atau trending topic di Twitter pada Jumat (15/3) sore.
Kjellberg, yang menciptakan video komedi dan komen gim video serta memiliki penghasilan 15,5 juta dolar AS tahun lalu, pernah meminta maaf atas video-videonya. Studio Disney mengakhiri kerja samanya dengan kreator konten itu di tahun 2017 setelah ia mengunggah video anti-Semit. Di tahun yang sama Kjellberg tertangkap mengucapkan kata tidak pantas (negro) saat sedang siaran langsung (livestream) di Twich.