REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan film berjudul Suara April pada Kamis (15/3) malam. Film nonkomersial ini merupakan salah satu medium sosialisasi pemilu.
Peluncuran Suara April ditandai dengan pemutaran perdana di XXI Epicentrum, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan film ini membawa pesan penting terkait penggunaan hak pilih pada 17 April nanti.
Usai diputar perdana, menurut Arief, Suara April juga akan diputar di sejumlah bioskop. Bahkan, Suara April rencananya akan diputar di seluruh Indonesia lewat layar tancap untuk sosialisasi pemilu.
"Saya harap film ini bukan hanya memberi pesan kepada Anda semua di sini, tapi pesan itu juga disampaikan kepada keluarga, saudara, kolega tentang pesan penting pemilu. Gunakan hak pilih Anda untuk memilih pemimpin terbaik 17 April 2019 nanti," ujar Arief saat peluncuran Suara April pada Kamis malam.
Sejumlah aktor dan aktris kenamaan turut terlibat dalam film ini. Beberapa di antaranya adalah Dewi Gita, Amanda Manopo, Bio One, dan aktor senior Torro Margens.
Suara April merupakan film terakhir Torro sebelum tutup usia pada Januari lalu. Dalam film ini, Torro mendapat peran cukup penting.
Suara April disutradarai oleh Emil Haradi dan Wicaksono Wisnu Legowo serta diproduseri oleh Darius Sinathrya. Film ini merupakan produksi dari Nightbus Pictures dan Limelight Pictures.
Di tempat terpisah, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, mengatakan target film Suara April adalah para pemilih milenial. "Kami kan ingin mendekati pemilih milenial. Selama ini banyak masukan dan kami data juga menunjukan pemilih milenial itu antara 17-30 tahun itu kan jumlahnya sekitar 70an juta," ungkap Wahyu kepada wartawan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).
Selain itu, secara umum KPU ingin melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang baik bagi masyarakat. Itulah sebabnya pendekatan film dipilih oleh KPU.
"Nonton bareng bisa dilaksanakan lewat layar tancap. Mengapa? Sebab di daerah-daerah masih efektif menggunakan media layar tancap," jelas Wahyu