REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan mendaur ulang sampah, terutama sampah plastik kemasan saset, belakangan semakin marak digulirkan. Namun, dalam prosesnya mendaur ulang sampah plastik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Gesit Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Sri Endarwati menyarankan sampah harus dipilah terlebih dahulu. Pemilahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembuatan produk daur ulang.
“Kegiatan daur ulang semuanya diawali dengan memilah sampahnya terlebih dahulu,” jelas Endar di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (10/3).
Setelah pemilahan sampah plastik selesai, Endar menganjurkan kemasan saset dicuci sampai bersih. Setelah itu, kemasan saset baru bisa dirangkai satu per satu, entah dengan cara dijahit atau dilem.
Endar mengatakan, mendaur ulang merupakan proses yang melibatkan rasa. Akan tetapi, ia yakin semua bisa melakukan kegiatan daur ulang karena setiap orang diciptakan memiliki jiwa seni.
“Bahan sampah yang terbuang itu pasti bisa ditemukan keindahannya," ungkapnya.
Kemasan saset, contohnya, bisa diambil dari beberapa sisi. Penggiat daur ulang dapat mencari sisi paling menarik dari kemasan saset untuk ditonjolkan dalam karyanya.
"Bisa dianyam, dirangkai, dipadukan dengan bahan yang tak pula mahal,” jelas Endar.
Beberapa jenis produk daur telah dihasilkan oleh BSI yang diketuai Endar. Jenis-jenis produk daur ulang itu antara lain tatakan minum, tempat tisu, tempat pensil atau tanaman, tas belanja, dan tas bepergian.