Kamis 14 Mar 2019 07:33 WIB

Emosi Ibu Pengaruhi Kualitas ASI

ASI berkualitas ditopang hati ibu yang gembira dan asupan makanan bergizi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Ibu menyusui bayinya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Psikolog sekaligus pendiri Sahabat Ibu dan Orang Tua (SOA) Hanlie Muliani menekankan pentingnya merajut hubungan emosional antara ibu dan anak, bahkan sejak mengandung. Salah satu cara untuk membangun kedekatan tersebut yaitu dengan memberikan air susu ibu (ASI) dengan perasaan ikhlas dan bahagia.

Hanlie mengatakan, perasaan ibu yang bahagia ketika memberikan ASI juga akan membuat ASI yang dihasilkan berkualitas. Meski memang, agar ASI berkualitas harus ditopang dengan asupan makanan ibu yang bergizi.

Baca Juga

“Jika ada perasaan gembira, bahagia, senang sang menyusui, tentu ASI yang keluar akan berkualitas. Hubungan anak dan ibu pun akan semakin dekat,” kata Hanlie, beberapa waktu lalu.

Dia memahami, sebagai manusia, terkadang emosional seorang ibu naik turun. Sehingga sering kali merasa kesal, marah maupun jengkel. Untuk mengembalikan mood, dia menyarankan agar ibu bisa menenangkan diri sejenak atau istilah kekiniannya yaitu “me time" atau memiliki waktu untuk diri sendiri.

Namun waktu sendiri ini juga tidak melulu harus pergi berlibur ke tempat yang jauh sehingga menghabiskan uang yang banyak. Menurut dia, waktu sendiri bisa dilakukan dengan menenangkan diri misalkan selama satu jam, atau bahkan cukup 40 menit.

“Momen tersebut bisa dipergunakan untuk instrospeksi diri, berbicara pada diri sendiri, lalu berusaha menenangkan diri,” saran Hanlie.

Kendati demikian, jika memang dengan waktu sendiri, solusi dan ketenangan tidak didapat. Maka ibu bisa melibatkan pihak ketiga, seperti mencurahkan isi hati dan kekesalan kepada orang terdekat dan dipercaya atau bahkan bisa datang ke psikiater dan psikologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement