Jumat 08 Mar 2019 16:06 WIB

Sorgum, Solusi Sehat Pengganti Nasi

Sorgum memiliki manfaat ganda tidak hanya sebagai pangan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Sorgum
Foto: Republika/Desy Susilawati
Sorgum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang Indonesia biasanya mengatakan belum makan bila belum bertemu nasi. Bagaimana kalau nasi diganti dengan bahan pangan lain, yang juga mengenyangkan tapi justru lebih menyehatkan seperti sorgum?

Menurut Senior Scientist SEAMEO BIOTROP Bogor, Dr Ir Supriyanto, sorgum sebenarnya sudah dijadikan sebagai pangan di dunia. Bahkan di dunia menempati urutan kelima setelah gandum, beras, jagung dan barley.

Baca Juga

Saat ini sorgum sudah banyak digunakan di Amerika, India, dan Jepang. Mereka mengonsumsinya dalam bentuk serealia, biskuit, camilan, dan lainnya.

Sorgum di Indonesia jumlahnya masih sangat terbatas. Sorgum merupakan tanaman asli dari Afrika, namun di Indonesia tanaman ini tumbuh subur di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menjelaskan ada lima ras utama sorgum, yaitu caudatum, guenia, kafir, bicolor dan durra. Sorgum ini tumbuh baik di lahan kering, lahan masam, lahan basa, dan lahan tidak subur.

Sorgum juga tumbuh baik di padang pasir. Perawatannya mudah dan dapat dipangkas untuk tumbuh kembali (ratoon).

Sorgum ini memiliki manfaat ganda, selain untuk pangan, bisa juga untuk pakan, energi, serat, pupuk, juga untuk obat-obatan. Sorgum memiliki manfaat untuk kesehatan, yaitu makanan untuk penderita diabetes karena kadar gulanya rendah, makanan untuk penderita autisme karena bebas gluten, dan makanan untuk penderita kanker usus karena mengandung komponen bioaktif seperti polifenol, flavanoid, sterol dan tannin.

“Berdasarkan penelitian, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol mengandung komponen bioaktif (polifenol, falavnoid, sterol dan tannin). Ekstrak sorgum mampu meningkatkan proliferasi sel limfosit sehingga aman untuk dikonsumsi. Ekstrak sorgum mampu menghambat poliferasi sel kanker HCT 116m Hela, A549, dan Raji,” jelasnya.

Selain itu, sorgum juga baik untuk diet, karena mengandung banyak serat membuat kenyang lebih lama. Karena itu, di NTT, sorgum sudah banyak digunakan, bahkan dijadikan makanan pokok pengganti nasi.

"Sorgum untuk pangan bisa berupa bubur, nasi instan, berondong, kue, tepung, nasi goreng, sorgum flakes, sereal, dan lainnya,” jelas Dosen Fakultas Ilmu Kehutanan, IPB, Bogor ini.

Dibanding beras kandungan gizi sorgum lebih bagus. Protein sorgum lebih tinggi dari beras yaitu 11 gram, sedangkan beras 6,8 gram. Untuk kalori, sorgum lebih rendah yaitu 332 kalori, sedangkan beras 360 kalori.

Untuk kalsium sorgum mengandung 28 gram, sedangkan beras hanya 6 gram. Begitu juga dengan kandungan besi, sorgum mengandung 4,4 gram sedangkan beras hanya 0,8 gram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement