Jumat 01 Mar 2019 08:30 WIB

Blackpink Tampil di Edisi Khusus Majalah Billboard

Blackpink membocorkan niatan merekam semua lagu dalam bahasa Inggris.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolanda
Blackpink
Foto: EPA
Blackpink

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Girlband asal Korea Selatan, Blackpink, tampil di lima sampul majalah khusus Billboard untuk edisi April 2019. Selain tampil berkelompok, tiap personel memiliki kesempatan untuk foto ‘solo’. Ini merupakan indikasi besar bahwa 2019 secara resmi akan menjadi tahunnya Blackpink yang akan melakukan tur di Amerika Utara dan bermain di festival internasional Coachella pada akhir tahun.

Keempat personel, yakni Jennie, Rose, Lisa dan Jisoo membicarakan mengenai kedekatan mereka dalam majalah Billboard. Mereka juga berbagi cerita mengenai kehidupan selama masa-masa pelatihan selama rata-rata lima tahun sampai akhirnya dapat tampil di Amerika Serikat pada tahun ini.

Blackpink juga bercerita mengenai kerja keras mereka untuk bisa sampai ke titik sekarang. Termasuk, kisah tiap personel yang jarang mengambil liburan. Dilansir Metro, Jumat (1/3), kalaupun ada waktu, mereka hanya bisa melakukannya secara bersama-sama.

Personel Blackpink bahkan membocorkan niatan mereka untuk merekam semua lagu dalam bahasa Inggris di masa depan. Rencana tersebut muncul hanya empat bulan setelah menandatangani kontrak dengan label AS, Interscope Records.

Pada Oktober 2018, YG Entertainment yang menaungi Blackpink bekerja sama dengan Interscope, label di bawah Universal Music. Sejak itu, Blackpink mengumumkan tur dunia mereka bertajuk In Your Area, termasuk ke Amerika Utara. Selain itu, Blackpink akan menjadi girlband K-pop pertama yang tampil di Coachella.  

Faktor utama dari keberhasilan Blackpink adalah kekuatan tiap personel. Popularitas mereka mencapai puncak ketika lagu hit, Ddu-Du Ddu-Du, meraih rekor sebagai video girlband Korea Selatan dengan view tertinggi di Youtube.

Blackpink memulai debut pada 2016 dan meraih sukses hampir secara instan. Mereka merilis  Whistle, lagu pertama mereka di Korea Selatan. Pada tahun sama, mereka merilis Boombayah yang menduduki puncak tangga lagu Billboard World Digital Songs.

Blackpink juga pernah bekerja sama dengan Dua Lipa untuk tampil duet dalam lagunya berjudul Kiss and Make Up. "Proses rekaman sangat menyenangkan dan berarti bagi kami," tutur para personel.

Keberadaan Kpop di Amerika sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. BTS, boyband dengan anggota tujuh orang asal Korea Selatan, memiliki peranan besar dalam hal ini. Dua album mereka menduduki No 1 di Billboard 200 pada tahun lalu. Dilansir Billboard, Kamis (28/2), BTS juga menjadi grup Kpop pertama yang membuat stadion Amerika penuh ketika tampil di Citi Field New York pada Oktober lalu.

Tapi, terlepas dari popularitas BTS, Kpop tetap memiliki karakter yang terlihat antimainstream di pasar AS. Di radio, lagu mereka jarang masuk ke top 40, para artisnya juga jarang melakukan tur dengan artis non-Kpop.

Blackpink dinilai mampu mendobrak karakter tersebut. Mereka memiliki identitas multinasional yang menjadi daya tarik global. Jisoo yang bersuara manis merupakan penduduk asli Korea Selatan, rapper Lisa berasal dari Thailand, sementara Rose tumbuh di Australia. Terakhir, Jennie, lahir di Korea Selatan tapi menghabiskan banyak waktu di Selandia Baru.

Apabila Interscope dapat membantu mengubah Blackpink menjadi superstar global, kemitraan ini dapat menjadi model bagi label lain yang ingin berinvestasi dalam dunia Kpop. "Ini bisa menjadi benchmark," ujar Joojong Joe, kepala operasi perusahaan YG Entertainment di AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement