REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Selama diskusi kabinet baru-baru ini tentang limbah makanan, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengakui dia tidak membuang makanan saat sudah tumbuh jamur. May memilih menghilangkan jamur dan menghabiskan sisa makanan yang kondisinya masih layak.
Pembicaraan tentang kebiasaan kuliner May telah memicu debat nasional. Hal itu mendorong beberapa orang untuk memuji perdana menteri karena melakukan upaya sadar untuk mengurangi limbah.
Namun benarkah makanan basi masih layak dimakan? Ternyata tidak. Dikutip dari laman Independent, berikut beberapa daftar yang masih aman dan tidak aman dimakan jika sudah basi.
Makanan basi yang masih aman dimakan walau berjamur:
Daging salami keras dan ham kering
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), sangat normal makanan yang disimpan pada suhu kamar seperti salami keras dan ham kadang-kadang memiliki jamur di permukaan. Karena itu, aman untuk mengikis jamur dari permukaan dan mengonsumsi daging di bawahnya.
Keju keras
Ketika keju keras seperti parmesan dan Grana Padano ditumbuhi jamur, tidak mungkin jamur akan menembus jauh di bawah permukaan keju. Demikian penjelasan dari USDA. Saat mengonsumsi keju keras yang memiliki jamur di atasnya, Anda harus memotong setidaknya satu inci di sekitar jamur. Pastikan pisau yang Anda gunakan tidak bersentuhan dengan jamur. Setelah jamur dihilangkan, tutuplah keju dengan plastik pembungkus baru saat menyimpannya.
Keju yang dibuat dengan jamur
Keju tertentu, seperti Gorgonzola, Stilton dan Roquefort, dibuat menggunakan jamur. Jika keju mengandung jamur yang termasuk dalam proses pembuatan, maka keju itu aman dikonsumsi.
Buah dan sayuran keras
Meskipun tidak disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran lunak yang telah ditumbuhi jamur, bisa jadi tidak apa-apa jika kita mengonsumsi produk keras seperti wortel, paprika, dan kol.
"Jika makanannya keras seperti labu dan memiliki kadar air rendah, maka Anda dapat memotong jamur dengan aman. Pastikan Anda memotong setidaknya satu sentimeter di sekitar tempat jamur itu," jelas organisasi lingkungan Selandia Baru Love Food Hate Waste.