Senin 25 Feb 2019 16:47 WIB

Bekraf Dukung Koperasi Berbasis Komunitas Film

Koperasi diperlukan karena kesadaran insan film untuk punya wadah legal meningkat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munaf dan Country Manager Viu Indonesia Varun Mehta di Ruang Publik Bekraf, Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan mengenai kolaborasi Bekraf dan Viu untuk mengembangkan ekosistem film di Indonesia, Senin (25/2).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munaf dan Country Manager Viu Indonesia Varun Mehta di Ruang Publik Bekraf, Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan mengenai kolaborasi Bekraf dan Viu untuk mengembangkan ekosistem film di Indonesia, Senin (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) mendukung dengan mulai terbentuknya koperasi berbasis komunitas perfilman. Koperasi tersebut mulai berkembang di Indonesia karena meningkatnya kesadaran insan perfilman untuk memiliki wadah berbadan hukum legal.

"Kami sangat mendukung inisiatif itu (koperasi beebasis komunitas perfilman), bagaimanapun koperasi adalah sebuah pilihan badan bentuk usaha," kata Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo di Ruang Publik Bekraf, Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (25/6).

Baca Juga

Fadjar menjelaskan biasanya hal tersebut dibentuk tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan saja namun juga kesejahteraan anggota koperasi. Dia memastikan Bekraf sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mendukung pembentukan koperasi berbasis komunitas film.

Dia menuturkan koordinasi tersebut dilakukan bersama Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Bekraf Akatara. selain itu, koordinasi menurutnya juga dilakukan dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk mendukung koperasi berbasis komunitas film tersebut.

"Setahu saya saat ini lebih kepada bagi kawan-kawan pelaku sendiri untuk apasih manfaat yang didapatkan ketika berkoperasi. Saya kira ketika kemudian ini eksis, kesempatan pendananya akan lebih muncul. Sementara masih di situ," ungkap Fadjar. 

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis (Akses) Suroto menilai industri film berbasis komunitas di tanah air mulai memperlihatkan gairah barunya. "Di beberapa tempat mulai bermunculan wacana untuk membangun koperasi sebagai basis pengembangannya," kata Suroto, Ahad (24/2). 

Dia menjelaskan, insan perfilman mulai menyadari untuk memilih koperasi sebagai organisasi dan badan hukumnya. Sebab, kata dia, hal tersebut dianggap paling sesuai untuk menaungi komunitas dan memungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis sekaligus. 

"Ini adalah sebuah era baru berkoperasi, melalui film saya berharap wajah perkoperasian akan berubah di samping juga mengembalikan kepercayaan masyarakat dan terutama anak-anak muda untuk melirik koperasi," tutur Suroto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement