REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum identik dengan pajangan berbagai benda antik atau langka. Namun, apa jadinya jika ada sebuah museum yang menyuguhkan konten berbeda, yaitu menampilkan koleksi kotoran atau pup?
Sebuah museum pop-up akan segera hadir di Yokohama, kota dengan penduduk terbesar kedua di Jepang sekaligus daerah yang mudah dijangkau dengan kereta dari ibu kota Tokyo. Seperti yang dilaporkan Time Out Tokyo, Unko Museum (Poop Museum) alias museum kotoran ini dijadwalkan akan dibuka 15 Maret, periode di mana turis internasional mulai berbondong-bondong berwisata ke Jepang.
Itu tidak lain karena adanya musim sakura, yang menandai mekarnya bunga sakura tahunan di negeri matahari terbit. Instalasi bertema kotoran itu tampaknya merupakan antitesis dari bunga segar yang lembut, dan museum ini dijamin tidak menghadirkan sesuatu yang vulgar.
Seperti tradisi di Jepang di mana sebuah hal unik atau istilahnya disebut kawaii, artinya akan diciptakan menggemaskan. Museum akan dibuat instagramable dengan maskot Unberuto atau tumpukan kotoran berjalan.
Poop-Boy, tokoh feses antropomorfik lain dari seri manga 1984, Dr Slump menjadi salah satu yang telah menginspirasi banyak budaya kawaii kotoran Jepang. Menurut Wired, Jepang meluncurkan emoji kotoran pertamanya pada 2000, satu dekade sebelum Konsorsium Unicode mengadopsi emoji “Tumpukan Poo” yang tersenyum yang terkenal sampai saat ini.
Percaya atau tidak, Museum Unko juga tidak akan menjadi museum kotoran pertama di dunia. Jika Anda pergi ke Museo Della Merda, Italia, di sana ada sebuah museum yang mencakup sejarah kotoran serta penggunaan inovatif untuk pupuk kandang. Ada juga Museum Poo Nasional di Isle of Wight Inggris, di mana Anda dapat menemukan pajangan berbagai jenis kotoran, serta kotoran fosil dari 140 juta tahun yang lalu.
Namun, jika Anda memiliki mimpi melakukan swafoto di depan tumpukan kotoran di Jepang, Anda sebaiknya memesan perjalanan dengan cepat ke sana. Pameran itu akan ditutup pada 15 Juli 2019.