Rabu 20 Feb 2019 17:28 WIB

Maudy Ayunda Senang Belajar

Menurutnya, pendidikan bisa mengubah hidup seseorang.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ani Nursalikah
Maudy Ayunda.
Foto: Republika/Rossi Handayani
Maudy Ayunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyanyi dan aktris Maudy Ayunda ternyata sangat terobsesi pada pendidikan. Menurutnya, semua orang, siapa pun berhak mendapatkan pendidikan yang terbaik. Ia pun tak pernah menyia-nyiakan pendidikan.

"Ditengah kesibukan saya didunia hiburan, saya tetap aktif menjalankan dan meyelesaikan kuliah. Bahkan sewaktu duduk di sekolah dasar, saya pernah bercita-cita menjadi guru karena saya sangat menyenangi lingkungan sekolah," ujar Maudy disela konferensi pers peluncuran kampanye Listerine bertajuk "Ubah dengan Suara" di Jakarta, Rabu (20/2).

Baca Juga

Untuk menyempurnakan pendidikannya, Maudy bahkan sampai belajar keluar negeri. Saat itu, banyak yang menanyakan tujuannya sekolah. Banyak yang mengatakan buat apa sekolah padahal kariernya sebagai entertainer sudah bagus

"Banyak yang tanya kalau impian di dunia seni mengapa harus sekolah. Seakan-akan kalau mau jadi penghibur, buat apa sekolah. Saya punya kepercayaan berbeda. Pendidikan penting juga untuk profesional. Tapi juga yang paling penting tidak mau ketinggalan belajar lebih jauh lagi," ujarnya.

Maudy mengaku sangat menyukai belajar, karena ia ingin membuka wawasan dan belajar lebih kritis. Menurutnya, pendidikan bisa mengubah hidup seseorang.

"Dari pengalaman saya pindah-pindah sekolah bertemu pengajar dan guru berbeda. Benar terasa sekolah berkualitas bagus dan pengajar yang baik sangat bisa mengubah paradigma anak-anak. Dari yang biasa saja sama belajar jadi cinta sama belajar. Kalau sudah cinta akan mau belajar," katanya.

Pendidikan juga penting untuk sisi profeisonal. Dengan belajar banyak ilmu terbuka, kesempatan pekerjaan dna pada saat berkeluarga. Dari pendidikan yang baik kita bisa berpikir mandiri dan kritis.

Untuk kemajuan pendidikan Indonesia, menurut Maudy, dibutuhkan suatu pembelajaran yang interaktif dan mendorong pemikiran kritis. "Kita harus berani berbicara dan menyatakan pemikiran kritis kita terhadap suatu isu. Tapi memang harus dimulai dari percaya diri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement