REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Formula yang sama masih digunakan untuk melakukan perjalanan kehidupan cerita Happy Death Day 2U. Hanya saja, genre dari film ini sedikit bergeser, yang awalnya thriller di film Happy Death Day, menjadi sedikit thriller, fiksi ilmiah, dan penuh bumbu komedi.
Ketika pada film pertama karakter Tree yang diperankan Jessica Rothe dihadapkan dengan pembunuh yang terus mengejarnya ke mana pun, kali ini dia justru berhadapan dengan teori ruang dan waktu. Dunia paralel itu dirasakannya dan menjadi musuh utama yang harus dihadapinya.
"Kami tidak bermaksud membuat sekuel untuk Happy Death Day, namun saya punya pemikiran selama pascaproduksi yang tepat," kata Sutradara Christopher Landon, melalui pernyataan resmi yang didapatkan Republika.co.id.
Ya, film ini mengangkat tema dunia paralel untuk mencoba menjawab pertanyaan di film pertama. Ketika itu penonton tidak tahu apa yang mendasari Tree mengalami pengulangan peristiwa di hari yang sama, dan pada film kedua ini mencoba menjawabnya.
"Dunia multidimensi di mana segalanya sama, namun berbeda, memungkinkan saya mengeksplorasi kehilangan pribadinya," kata Landon.
Untuk sekuel, Happy Death Day 2U bisa memberikan sedikit warna baru dengan mengambil genre yang sedikit berbeda. Meski dengan pola cerita yang sama, sentuhan ini cukup membuat cerita tidak berputar pada hal yang sama.
Apalagi Landon sebagai penulis naskah pun mampu memberikan ritme cerita yang berbeda. Sejak awal film, cerita sudah berjalan cukup cepat dan to the point, tidak ada cerita santai dan riang untuk mengawali, seperti film pertamanya.
Meski sudah ditubruk dengan cerita cepat, Landon bisa menyajikan tontonan yang menghibur. Kemasan horor dan komedi dengan efek suara yang mengiringi menambah suasana yang menyenangkan untuk film berdurasi 120 menit ini.
Tapi, cerita ini justru melahirkan pertanyaan yang lebih luas lagi dari film pertama. Mungkin ini disengaja untuk menjadi langkah selanjutnya untuk rencana film ketiga apabila Happy Death Day 2U sukses di pasar.
Rottentomatoes hanya memberikan 68 persen segar dari 47 ulasan yang masuk. Namun, bagi yang tertarik untuk menonton, film ini sudah tayang sejak 13 Februari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika