Selasa 12 Feb 2019 07:20 WIB

Ranjang Hotel di Inggris Ternyata Milik Raja Henry VII

Ranjang kemungkinan berasal dari Dinasti Tudor dari abad ke-15 dan ke-16.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ranjang pernikahan milik Henry VII dan Elizabeth York dari Inggris.
Foto: Pinterest
Ranjang pernikahan milik Henry VII dan Elizabeth York dari Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah ranjang bermotif yang terbuat dari kayu ek di sebuah hotel di Chester, Inggris, ternyata memiliki latar sejarah yang tersembunyi. Ranjang yang telah berada selama 15 tahun di hotel tersebut merupakan ranjang pernikahan milik kerajaan Inggris yang telah lama hilang. Diduga kuat ranjang tersebut milik Raja Henry VII.

Seperti dilansir di Live Science, identitas bekas ranjang pernikahan milik kerajaan itu terungkap setelah ranjang tersebut dibuang ke tempat parkir oleh pengelola hotel. Menariknya, ranjang tersebut diselamatkan oleh seorang pedagang barang antik yang mendaftarkannya sebagai ‘ranjang empat pilar bergaya Victoria dengan perisai’ di Victoria and Albert Museum, London.

Seorang kolektor dan penjual barang antik, Ian Coulson, membeli ranjang itu secara daring pada 2010. Ian menemukan fakta kayu yang ada pada ranjang yang dibelinya memiliki usia yang jauh lebih tua dari dugaan awalnya. Terlebih, kata dia, hiasan ranjang mengisyaratkan tentang asal-usul kerajaan Inggris.

Berdasarkan keterangan The Langley Collection, ranjang tersebut memiliki tinggi sekitar tiga meter dan berukuran 2x1,7 meter. Terdapat empat tiang yang disertai dengan pahatan pada tiap tiangnya. Di ukiran puncak ranjang terdapat pola tanaman merambat dan perisai heraldic yang menutupi bingkai.

Petunjuk dalam kayu yang dipernis dan kualitas isi ukiran itu mengarahkan Coulson bahwa ranjang yang dibelinya itu merupakan ranjang milik pengantin kerajaan, yakni Henry VII dan Elizabeth York. Dari pasangan tersebut, sejarah mencatat Dinasti Tudor kerajaan Inggris bermula.

Sempat tidak percaya dengan analisis awal miliknya, Coulson mulai mengumpulkan bukti penelitian tentang asal mula ranjang itu dari para ahli selama kurun sembilan tahun. Hal itu untuk membuktikan temuannya di ajang simposium.

Cocok untuk Seorang Raja

Pada awal memeriksa ranjang yang dibelinya, Coulson menemukan beberapa kerusakan pada kayu ek yang ada. Kerusakan itu salah satunya adalah jumlah oksidasi tiang ranjang membutuhkan waktu berabad-abad untuk dapat terakumulasi.

Menurut Sejarawan Jonathan Foyle, wajah-wajah dalam ukiran kepala ranjang menyimbolkan Adam dan Hawa yang diinterpretasikan sebagai potret awal Henry VII dan Elizabeth. Figur-figur tersebut, kata dia, dikelilingi oleh simbol kesuburan seperti biji, anggur, dan stroberi.

Menurutnya, lambang seperti binatang, perisai, singa, dan mawar yang diukir di bingkai ranjang sering dikaitkan dengan royalti Dinasti Tudor yakni kebersamaan. Dia menilai, dari ukiran yang ada, ranjang tersebut kemungkinan berasal dari Dinasti Tudor dari abad ke-15 dan ke-16.

“Dari bukti yang ada dapat disimpulkan ranjang itu bisa jadi ranjang milik Raja Henry VII,” kata Foyle.

Dari analisa DNA kayu oleh Hexham-Courant diketahui, kayu ek yang digunakan berasal dari Eropa Tengah dari varietas genetik yang dikenal sebagai Haplotype 7. Kayu ek itu ditemukan dari Prancis selatan melalui Belarus dan semuanya berasal dari pohon yang sama.

Sampel cat yang ada di ranjang kayu merupakan pigmen abad pertengahan berwarna biru jernih. Pada masa itu, harga pigmen berwarna biru jernih lebih mahal daripada harga emas. Hal ini merujuk dugaan kuat hanya kaum bangsawan saja pemilik asli ranjang itu.

Pernikahan Henry VII dan Elizabeth York adalah titik balik dalam sejarah Inggirs. Pernikahan tersebut sekaligus menjadi penyatuan kerajaan kecil York dan Lancaster serta mengakhiri konflik 30 tahun yang dikenal sebagi Wars of the Roses. Pernikahan itu sekaligus menandakan dinasti baru Inggris, Dinasti Tudor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement