Jumat 08 Feb 2019 01:00 WIB

Slank Rekaman Album di Lokananta

Slank membawakan 10 lagu di album tersebut.

Rep: Binti Sholikhah/ Red: Muhammad Hafil
Slank
Slank

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Grup musik legendaris Slank melakukan perekaman album ke-23 di Lokananta, Solo. Rekaman album yang memuat 10 lagu tersebut dilakukan selama lima hari.

Pada hari terakhir rekaman, para personel Slank beserta anggota manajemen Slank menemui Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, di Balai Kota Solo, Kamis (7/2).

Vokalis Slank, Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka, menyatakan kekagumannya terhadap Lokananta. Menurutnya, Slank memilih rekaman di Lokananta karena bersejarah dan studionya berstandar internasional.

"Walaupun ruangannya old school tapi asik," ucapnya kepada wartawan seusai bertemu dengan Wali Kota.

Kaka menjelaskan, Slank sudah berencana datang ke Solo sejak akhir 2018. Saat itu Slank tengah mencari lokasi rekaman album terbaru. Setelah meminta pertimbangan beberapa pihak, akhirnya Lokananta dipilih sebagai lokasi rekaman.

Kaka menyatakan, Slank mengumpulkan materi untuk rekaman album baru sejak Ramadhan tahun lalu. Namun, terpotong jadwal tur sehingga pada akhir 2018 baru memilih lokasi rekaman. Sejak awal tahun, personel Slank menjalani latihan padat. Dilanjutkan rekaman pada Februari.

"Ngrekam lima hari. Ini jadi rekaman tercepat dalam sejarah Slank. Karena suasana mendukung, baik studio maupun historicalnya," ungkapnya.

Menurutnya, di album ke-23 tersebut Slank akan membawakan 10 lagu. Seluruh lagu memiliki satu tema utama yakni bercerita tentang kebesaran Tuhan. Namun, judul album dan waktu peluncuran masih dirahasiakan.

Drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, juga menyatakan kekaguman terhadap studio yang didirikan pada 1956 tersebut. Dia juga memiliki ide mengusulkan pemanfaatan Lokananta sebagai museum musik. Sebab, di lokasi tersebut bisa digali sejarah permusikan Indonesia. "Sekarang kan banyak yang ingin nyetak album vinyl," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengapresiasi para personel Slank yang melakukan rekaman di Lokananta. Rudyatmo mengaku dulu pernah ada rencana menjadikan Lokananta sebagai museum musik. Namun, belum terealisasi.

"Kami menilai, Lokananta punya banyak manfaat, bisa dijadikan museum dan destinasi wisata budaya. Unsur pendidikan dan sejarahnya sangat kental," terang Wali Kota.

Sebelum Slank, sejumlah musisi juga melakukan rekaman di Lokananta. Antara lain, Gesang, Glenn Fredly, Waljinah, Shaggydog, dan musisi lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement