Kamis 07 Feb 2019 12:02 WIB

Stres Pekerjaan Membuat Orang Berperilaku tak Sehat

Menurut survei, pekerja berperilaku tak sehat karena tak tahu apa yang diinginkan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Stres di tempat kerja (ilustrasi)
Foto: Dailymail
Stres di tempat kerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam studi yang dilakukan dalam dua tahun di Amerika Serikat, 63 persen pekerja mengatakan, stres dari pekerjaan menyebabkan mereka melakukan perilaku tidak sehat. Hal tersebut seperti minum alkohol atau menangis secara teratur. 

Para responden menyatakan bahwa mereka "selalu, sering, atau kadang-kadang" terlibat dalam perilaku tidak sehat untuk memerangi stres terkait pekerjaan. Padahal, memperbaiki karier yang rusak tidak mudah, tapi alternatif tetap dalam pekerjaan yang membuat Anda minum (atau menangis) tampak jauh lebih buruk. 

Menurut Founder and CEO WorkItDaily.com, JT O'Donnell, alasan mereka sering menangis dan minum alkohol sebagai pelarian adalah karena tidak tahu apa yang mereka inginkan. Sebuah survei oleh WorkItDaily.com terhadap lebih dari 1.000 profesional mengungkapkan kebenaran yang keras yaitu lebih dari 48 persen profesional yang tidak bahagia tidak mencari pekerjaan baru karena mereka juga tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan selanjutnya dan tidak memiliki strategi yang jelas untuk menemukan apa yang mereka cari. 

Kurangnya arahan membuat mereka terjebak dalam pekerjaan, menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku yang tidak sehat. Dan, semakin lama mereka terjebak dalam siklus ini, semakin sulit untuk keluar. Jadi, apa yang bisa dilakukan seseorang untuk menemukan kejelasan yang diperlukan untuk melepaskan diri?

O'Donnell pun memiliki saran bagi para karyawan. Ia mengatakan, memproses masa lalu sama dengan membersihkan jalan untuk masa depan. Rahasia untuk meningkatkan karier terletak pada kemampuan untuk membebaskan pikiran Anda dari terobsesi dengan apa yang telah terjadi dalam karier Anda sejauh ini. 

Lebih khusus lagi, Anda harus belajar untuk tidak melampirkan emosi negatif pada kemunduran, tantangan, dan kegagalan sebelumnya. Orang-orang yang secara kronis tidak bahagia dalam karier mereka cenderung terikat pada hal-hal yang telah terjadi, menyebabkan mereka menghindari peluang dan tantangan baru karena takut disakiti lagi. 

"Alih-alih belajar dari pengalaman sebagai cara untuk membuat mereka lebih kuat, mereka membawanya dalam pikiran mereka, seperti sekumpulan batu, membiarkan masa lalu membebani mereka dan menahan mereka dari menemukan situasi yang lebih baik," ucap dia dikutip dari WorkItDaily.com, Kamis (7/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement