Kamis 07 Feb 2019 07:47 WIB

Cara Orang Tua Ajari Remaja Soal Uang

Literasi ekonomi dimulai dari rumah.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Anak belajar menabung
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak belajar menabung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak hal yang anak pelajari tentang uang berasal dari mengamati pandangan dan perilaku orang tua. Peran orang tua yang harus mengajarkan dan memberi contoh terkait pengelolaan, penghematan, dan pembelanjaan uang kepada anak. Disiarkan NZ Herald, berikut cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengajari soal uang ke anak remaja.

Diskusikan uang dengan anak

Banyak orang tua tidak memberi tahu anak-anak mereka apa pun tentang keuangan yang masuk dan keluar. Namun, itu adalah tekanan pribadi yang diam-diam muncul di antara sebagian besar keluarga.

Ketika anak-anak mencapai usia remaja, mereka memiliki kapasitas mental untuk menangani percakapan serius tentang kehidupan keluarga, dan inilah saatnya menunjukkan kepada mereka tentang keuangan terkait pemasukan dan pengeluaran keluarga.

Beri tahu anak-anak tentang gaji Anda dan tunjukkan pada mereka rincian gaji yang dapat Anda bawa pulang. Tidak perlu ada rasa malu. Jelaskan tagihan Anda, tarif, dan biaya asuransi.

Bantu mereka memahami kondisi keuangan keluarga. Itu akan sangat berharga bagi mereka untuk melihat betapa sedikit yang benar-benar tersisa untuk pengeluaran.

Bicara tentang pajak

Banyak remaja yang tidak pernah mengetahui soal pajak seperti berapa banyak pajak yang harus dibayarkan sebagai orang dewasa. Remaja juga tidak banyak yang tahu bahwa pajak naik dan turun dengan pemerintah yang berbeda atau tentang pengembalian pajak atas pengeluaran bisnis.

Remaja tidak menyadari soal pajak dan bagaimana pajak bekerja, atau bagaimana pajak membentuk persepsi sosial antara yang lebih kaya dan yang lebih miskin. Anda bisa mulai ajarkan kepada anak remaja Anda soal pajak.

Anda bisa memberi tahu mereka untuk belum saatnya memikirkan pajak karena itu belum menjadi tanggung jawab mereka. Namun, Anda tetap perlu mengajarkannya untuk bekal pemahaman anak ketika dewasa nanti.

Bicaralah dengan bahasa uang

Literasi ekonomi dimulai dari rumah. Ekonomi pada dasarnya adalah bahasa lain, dan seseorang tidak akan pernah mahir hanya karena mempelajarinya di sekolah, kecuali juga menggunakan bahasa ekonomi atau keuangan di rumah.

Diskusi tentang masalah kompleks seperti anggaran kesejahteraan atau pergerakan PDB bisa masuk akal jika dijelaskan dan didiskusikan dalam bahasa alami keluarga. Bahkan jika hanya 10 persen dari diskusi ekonomi yang berhasil, itu masih bermanfaat untuk anak.

photo
Rencanakan belanja dengan matang agar terhindari keborosan.

Gunakan voucer

Selalu ada cara untuk mendapat penawaran terbaik. Produk paling terjangkau saat dibeli di momen-momen tertentu. Jika terdapat diskon untuk produk yang biasa Anda gunakan akan sangat menguntungkan. Misalnya, sayuran atau buah bisa diperoleh dengan murah saat musimnya.

Anda juga dapat mudah terjebak membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan hanya karena diskon. Ajak anak remaja Anda berbelanja dan minta mereka menemukan harga terbaik untuk kebutuhan rumah tangga. Ini adalah pelajaran yang akan terus mereka ingat.

Paksa mereka kerja

Ada banyak nilai yang bisa didapatkan remaja dengan bekerja bersama orang dewasa di lingkungan yang melayani. Rasanya mungkin tidak menyenangkan, tetapi remaja bisa belajar pelajaran hidup dari bekerja. Pekerjaan yang bisa mereka ambil, misalnya di toko buku, mengiris bawang di restoran, atau menjadi pengantar pizza.

Menabung secara proporsional

Remaja memiliki kelebihan signifikan dibanding orang tua mereka, yakni usia. Semakin dini menabung, mereka akan mengumpulkan lebih banyak uang.

Menabung di usia muda juga berarti mereka tidak perlu banyak menabung. Misalnya, menyisikan satu persen dari pekerjaan paruh waktu remaja akan terasa kecil daripada menyisihkan delapan persen dari gaji ketika usia 45 tahun.

photo
Orang tua berbelanja bersama anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement