Kamis 07 Feb 2019 06:10 WIB

Bioskop Cina Raup Rp 3 Triliun Sehari Saat Imlek

Negara berpenduduk terbanyak di dunia itu memiliki 55 ribu layar bioskop.

Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Bioskop-bioskop di Cina meraup pendapatan sebesar 1,43 miliar RMB atau sekitar Rp 3 triliun pada hari pertama liburan Tahun Baru Imlek, Selasa (5/2). Pencapaian itu telah memecahkan rekor penjualan tiket dalam satu hari.

Maoyan, penjejak profesional film-film box office di Cina, Rabu (6/2), mengatakan penggemar film di daratan Cina berbondong-bondong menuju gedung bioskop untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Angka itu juga mengalahkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya menghasilkan 1,27 miliar RMB.

Liburan Tahun Baru Imlek menjadi ajang panen bagi para pengusaha bioskop di daratan berpenduduk sekitar 1,4 miliar jiwa itu. Negara berpenduduk terbanyak di dunia itu memiliki 55 ribu layar bioskop. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 1.300 layar bioskop.

Pada tahun lalu saja film box office Hollywood menghasilkan 1,5 miliar dolar AS (Rp 3,15 trilun) di Cina. "Angka itu melampaui pendapatan box office di wilayah Amerika Utara dan Eropa," kata Direktur Utama China Film Group Corporation, Le Kexi, kepada Antara di Beijing belum lama ini.

Stasiun televisi resmi CCTV juga mencatat rekor jumlah penonton berbagai acara malam pergantian tahun baru Cina, Selasa (5/2). CCTV mendapatkan 1,17 miliar penonton dari semua saluran dan platform yang dimilikinya atau naik 42 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Acara hiburan dan berita pada malam Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama beberapa jam hingga tengah malam menjadi acara favorit bagi warga Cina. Selain melalui layar kaca televisi, mereka menonton acara-acara yang disiarkan CCTV melalui program aplikasi, situs portal, situs streaming video, dan media sosial. Bedanya pada tahun ini acara CCTV digabungkan dengan Radio Nasional Cina (CNR) dan Radio Internasional Cina (CRI) sejak terbentuknya China Media Group yang menaungi ketiga lembaga penyiaran tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement