Rabu 06 Feb 2019 15:17 WIB

Pentingnya Nutrisi Seribu Hari Pertama Kehidupan

Periode ini dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Ibu menyusui bayinya
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat masa kehamilan, gizi yang baik sudah harus dipenuhi hingga saat kelahiran. Periode yang disebut sebagai 1,000 Hari Pertama Kehidupan ini merupakan masa sensitif yang menentukan kualitas hidup seseorang di kemudian hari. Periode ini dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

"Nutrisi 1.000 hari pertama bagi bayi sangat penting karena dari situ sudah menentukan pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh dan risiko penyakit tertentu di masa depan," kata Spesialis Gizi Klinis, Diana F Suganda di sebuah talkshow beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dia juga mengatakan bayi dalam kandungan yang menyerap nutrisi yang baik dan seimbang, maka risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi atau strok saat dewasa akan berkurang. Nutrisi seribu hari pertama kehidupan anak juga mempengaruhi kecerdasan, kognitif, kompetitif, dan produktivitas anak bagi masyarakat.

Nutrisi bayi sudah bisa terlihat pada saat ibu hamil. Diana menyarankan ibu hamil harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Sejak hamil, seorang ibu sudah berperan untuk tumbuh kembang anak.

Diana pun menuturkan kebutuhan energi dan zat gizi saat hamil itu berbeda dengan orang biasa. Dia menganjurkan penambahan energi saat trimester pertama cukup 100 kalori, trimester kedua tambah 200-300 kalori, trimester ketiga tambah 1.500-3.000 kalori.

"Namun, tidak hanya soal jumlah kalorinya saja. Perlu dilihat kalori itu dari mana," ujarnya.

Pada saat menyusui, kebutuhan kalori ibu naik hingga 600-700 kalori karena ibu membutuhkan energi untuk produksi ASI dan itu sangat butuh banyak nutrisi. Sumber energi dari makanan tetap karbohidrat, lemak, dan protein. Ibu harus tetap makan gizi seimbang saat hamil dan menyusui.

Ibu hamil atau menyusui juga dianjurkan perbanyak minum air putih dan membatasi minum teh dan kopi karena kopi sifatnya deuretik yang menyebabkan sering buang air kecil. Ibu hamil atau menyusui sangat membutuhkan air untuk air ketuban saat hamil dan untuk produksi ASI saat menyusui.

Kopi dan teh mengandung zat tamin untuk mengikat cadangan zat besi yang berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah, organ, dan metabolisme. Banyak anemia yang terjadi pada ibu hamil atau menyusui karena kebanyakan minum teh atau kopi.

"Maka dari itu, ibu paling baik dianjurkan banyak minum air putih dibanding minuman lain," ucap Diana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement