Sabtu 02 Feb 2019 08:03 WIB

Jangan Takut Kepedasan Jika Bersantap di Restoran Padang Ini

Sepiring Padang menyajikan menu Minang dalam empat level kepedasan.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Satai Padang dari menu Sepiring Padang di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Satai Padang dari menu Sepiring Padang di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuliner khas Minang punya ciri khas berlinang santan dan rasa yang pedas. Namun restoran  masakan Minang Sepiring Padang punya strategi tersendiri dalam menyajikan menunya. Agar cita rasanya lebih bisa diterima 'lidah Jakarta', restoran ini menerapkan empat level kepedasan.

Pemilik restoran Elvina menuturkan tidak semua penggemar masakan Padang suka dengan rasa yang pedas. "Kalau terlalu pedas nanti tidak bisa menikmati makanan," katanya saat ditemui beberapa waktu lalu. Oleh karena itu Sepiring Padang menyajikan level pedas yang bisa dipilih sesuai selera.

Warna piring akan menentukan seberapa pedas makanan yang disajikan. Piring putih menandakan pedas level 0, piring merah muda level 1, piring ungu level 2, dan piring merah level 3. Ada empat menu yang tingkat kepedasannya bisa dikustomisasi. Keempat menu tersebut adalah ayam pop, gulai ayam, gulai kikil, dan gulai cincang.

photo
Rendang paru kering dari restoran Sepiring Padang di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Kebanyakan konsumen memilih level dua agar tidak terlalu pedas," ungkap Elvina. Selain memberikan opsi level pedas, menu satai padang di Sepiring Padang juga dibuat berbeda ketimbang sate padang pada umumnya.

Saat Republika mencicipi satai padangnya, bumbu satai terasa lebih ringan di lidah menandakan tak terlalu banyak kacang yang digunakan. "Kami memang membuat bumbu satai yang lebih enteng karena menu-menu lain sudah penuh santan. Dengan demikian konsumen tidak merasa eneg," jelas Elvina.

Menu andalan lain yang ditawarkan di restoran yang berlokasi di Kelapa Gading ini adalah rendang paru. Jika biasanya rendang disajikan basah, maka rendang paru ini disajikan kering. Paru yang garing disajikan berlumur bumbu rendang khas Minang. Menurut Elvina rendang paru punya daya tahan hingga tiga bulan sehingga cocok dijadikan oleh-oleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement