Kamis 31 Jan 2019 08:50 WIB

Cara Jojo dan Ginting Atur Pola Makan dan Latihan

Jojo dan Ginting memilih makanan yang bisa mengembalikan energi yang keluar.

Rep: MGROL 115/ Red: Indira Rezkisari
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Foto: MGROL 115
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mereka yang berada di rentang usia 20 hingga 35 tahun masuk dalam kategori sedang aktif berkarya. Kegiatan mereka bisa dimulai dari pagi hingga malam hari dan mengeluarkan energi besar.

Sama seperti atlet bulutangkis Anthony Sinisuka Ginting. Pemain bulu tangkis pasti mengeluarkan energi jauh lebih banyak ketimbang orang pada umumnya. Meski tidak bertanding atlet dikuras tenaganya melalui latihan rutin.

"Kesibukan sehari itu full latihan, jadi selama satu hari pasti latihan dibagi per sesi. Kalau pagi bisa makan waktu tiga jam, kalau sesi kedua cuma satu setengah jam," ungkap Anthony Sinisuka, Rabu (30/1), di acara Indomilk Good To Go, di Jakarta.

Bila sedang tidak berlatih Ginting juga menyukai kegiatan yang membutuhkan energi. Ginting senang berenang.

Lain lagi dengan atlet bulutangkis Jonatan Christie. Di akhir pekan atau saat tidak latihan, Jonatan yang akrab disebut Jojo menyukai fotografi. "Sama seperti Ginting tiap weekdays latihan,  kalau untuk weekend aku lebih suka fotografi karena itu hobi saya," kata Jojo.

Kegiatan yang padat tentu membuat Ginting dan Jojo harus menjaga kesehatannya. Mereka melakukannya dengan menjaga pola makan. Tak hanya mengatur takaran, keduanya juga memperhatikan apa yang boleh dimakan. Atlet bulutangkis biasanya memiliki dokter gizi yang memantau asupan makan mereka.

"Asupan gizi penting,  karena kita butuh energi untuk kegiatan apapun. Tapi, anak muda zaman sekarang selalu maunya praktis, jadi harus memilih-milih makanan yang bisa mengembalikan energi," ujar Jojo.

Menurut Ginting, setiap orang yang melakukan kegiatan pastinya sangat membutuhkan konsentrasi tinggi. "Dari kegiatan seperti belajar,  kuliah dan kegiatan lainnya pasti butuh sekali konsentrasi, tapi ketika perut lapar pasti suka buyar. Jadi penting asupan gizi untuk mempertahankan konsentrasi itu," ungkapnya.

Kebutuhan energi seseorang berbeda-beda tergantung usia, berat badan, dan aktivitasnya. "Agar seseorang bisa menjaga energi yg paling penting itu adalah asupan serat. Banyak orang yang bertanya sarapan yang baik itu apa. Jika dihitun ketika ngemil bisa menghabiskan 200 kalori, tapi sebaiknya cemilan dipilih yang ada protein dan serat, agar lebih kenyang dan menambah energi. Jadi, ketika makan di jam selanjutnya tidak akan terlalu menggila porsinya," kata dokter spesialis gizi, Juwalita Surapsari.

Ia menyarankan mengemil dilakukan diantara jam makan. Kalorinya tidak boleh lebih dari 10 persen tiap kali mengemil dan jenisnya mengandung protein dan serat. Karena ketika mengkonsumsi serat, gula pada karbohidrat bisa dilepas perlahan.

Jojo menambahkan, pola makan yang teratur dan terjaga komposisinya sangat penting. "Jika diet seperti saya, kurangi makan malam hari dan mengonsumi makanan yang tidak membuat terlalu kenyang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement