Rabu 30 Jan 2019 17:35 WIB

Cara Mencegah Pelecehan Seksual Anak

Seringkali anak-anak tidak terbuka tentang pelecehan karena takut dan bingung.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Pelecehan seksual anak.
Foto: ABC
Pelecehan seksual anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya kasus pelecehan terhadap anak membuat para orang tua harus ekstra waspada. Sekalinya terjadi pelecehan seksual, maka korban akan merasa trauma, takut, dan marah.

Namun, sebagian besar orang tua sekarang mengakui pelecehan seksual adalah hal biasa. Mengabaikan tanda-tanda pelecehan sering menyebabkan kasus yang merugikan.

Baca Juga

Kebanyakan pelanggar seks dikenal oleh anak sebagai anggota keluarga, kenalan, guru, staf atau bahkan pelatih, seperti yang dikutip Times of India, Senin (28/1). Paling sering mereka tampak hangat dan menghormati dunia luar, tapi di balik seragamnya mereka melakukan tindakan yang paling mengerikan.

Seringkali anak-anak tidak terbuka tentang pelecehan karena takut dan bingung. Kebanyakan dari mereka tidak mengerti apa yang terjadi. Apalagi ketika pelaku kekerasan atau pelecehan seksual mengancam anak itu dari konsekuensi yang mengerikan dan membuat anak semakin sulit untuk mengadu.

Ketika Anda terus memberi tahu anak ia harus berteriak, berlari, dan meminta bantuan, itu membuat anak merasa aman dan mungkin juga merasa tertekan.

Satu hal yang harus dilakukan setiap orang tua adalah mengenal orang-orang di sekitar anak.

Orang tua perlu mengawasi para guru, staf, orang yang membantu membawa tas anak, penjaga toko yang membagikan hadiah gratis, om atau tante yang selalu membuat anak duduk di pangkuannya. Perhatikan bagaimana anak merasakannya dan bereaksi di sekitar mereka. Jangan sekali-kali Anda membiarkan anak berpergian sendiri dengan orang yang tidak di kenal.

Selalu dengarkan anak Anda ketika ia berbagi kekhawatiran atau merasa tidak nyaman melakukan sesuatu. Rencanakan bersama mereka apa yang dapat mereka lakukan untuk menjaga diri agar tetap aman dan buat mereka percaya Anda selalu ada untuk mendengarkan mereka dan membantu mereka membuat strategi menghindari situasi yang buruk.

Tangani anak Anda dengan sangat serius ketika dia mengatakan tidak ingin berada di dekat seseorang. Itu saatnya Anda mulai perlu berhati-hati dan lebih menjaga anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement