Senin 28 Jan 2019 16:27 WIB

Mengenal Okupasi Terapi pada Pasien

Terai membuat anak bisa secara optimal dalam melakukan perannya pada aktivitasnya.

Klinik Tumbuh Kembang Anak (KTKA) RS Azra Bogor memiliki fasilitas okupasi terapi anak.
Foto: ist
Klinik Tumbuh Kembang Anak (KTKA) RS Azra Bogor memiliki fasilitas okupasi terapi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Tumbuh Kembang Anak (KTKA) RS Azra Bogor memiliki fasilitas okupasi terapi anak. Terapis anak RS Azra Bogor Intan Ananda Utami mengatakan okupasi Terapi merupakan jenis terapi yang terarah bagi pasien fisik maupun mental (dewasa dan anak) dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi.

Dia menjelaskan pasien yang ditangani oleh okupasi terapis adalah pasien dewasa dengan masalah pada fisik atau kejiwaan, pasien anak berkebutuhan khusus / anak-anak dengan masalah keterlambatan dan gangguan perkembangan. Intan menhelaskan Okupasi Terapi pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau anak–anak dengan masalah keterlambatan dan gangguan perkembangan yaitu dengan memberikan rangkaian jenis terapi kepada anak. Hal ini untuk mengoptimalisasi proses tumbuh kembangnya baik dari segi motorik, sensorik, kognitif, perilaku, dan komunikasi.

"Sehingga anak mampu secara optimal dalam melakukan perannya pada aktivitas sehari-hari (makan, mandi, berpakaian, dsb), bermain, belajar dan bersosialisasi dengan lingkungannya sesuai usia perkembangannya," kata dia.

Ada Beberapa metode yang digunakan okupasi terapis. Pertama, terapi sensori integrasi. Ini adalah terapi yang membantu proses mengenal, mengubah, dan membedakan sensasi dari system sensori menjadi respon berupa perilaku adaptif yang bertujuan. Terapi ini dapat meningkatkan kemampuan anak seperti koordinasi gerak tubuh, kemampuan motorik kasar dan halus, dan kemampuan mepertahankan atensi dan konsentrasi.

Kedua, terapi perilaku atau behavior therapy. Terapi ini diberikan kepada anak yang memiliki perilaku yang kurang baik, seperti tantrum (menangis histeris dan menyakiti diri), anak yang sering memukul, dsb.

Ketiga, Remedial therapy, terapi untuk melatih kemampuan akademik di sekolah. Remedia therapy melatih kemampuan  akademik pada anak-anak yang memiliki gangguan belajar seperti gangguan membaca (disleksia), gangguan menulis (disgrafia), gangguan berhitung (diskalkulia)

Keempat, terapi snoezelen. Ini adalah merupakan tekhnik relaksasi bagi anak dengan hiper dan hipo sensitifitas pada aspek visualisasi, auditory, dan rangsang raba serta bagi anak dengan kesulitan pemusatan perhatian.

"KTKA RS Azra ada untuk membantu Keluarga Azra yang bermasalah dengan Anak yang mengalami gangguan bicara dan bahasa, anak anak dengan Berkebutuhan Khusus seperti Autism Spectrum Disorder (ASD),  ADHD (gangguan atensi dan hiperaktifitas), Tunarungu, Tunawicara, Tunagrahita, Cerebral Palsy, Down Syndrome, Gangguan belajar, serta terapi untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti Pijat Bayi ataupun Senam Bayi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement