Senin 21 Jan 2019 12:07 WIB

Ini Pemetaan Kawasan Wisata Halal di Aceh

Industri dan destinasi di Aceh perlu mendapatkan sertifikat halal.

Petani menampi kopi arabika usai panen massal dalam rangkaian Festival Panen Kopi Gayo di Rembele, Bener Meriah, Aceh, Rabu (21/11).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petani menampi kopi arabika usai panen massal dalam rangkaian Festival Panen Kopi Gayo di Rembele, Bener Meriah, Aceh, Rabu (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah provinsi D.I Aceh bertekad menjadi destinasi halal terbaik. Asisten Deputi Pengembangan Regional I Kemenpar, Lokot Ahmad Enda menyatakan Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah prioritas untuk mendukung pengembangan wisata halal.

Ada pun pemetaan kawasan pariwisata halal tersebut meliputi Banda Aceh dan Aceh Besar untuk budaya yang meliputi atraksi unggulan Masjid Raya Baiturrahman, Pantai Lampuuk, Museum Tsunami, PLTD Apung, selancar angin, selancar layang, Museum Negeri Aceh, Taman Sari Gunongan, Pulau Tailana dan Pantai Ulee Lheu.

Kemudian  Sabang dengan destinasi alam meliputi tugu Pulau Weh, snorkeling Pantai Iboih, Tugu Kilometer 0, Pantai Iboih dan Pantai Sumur Tiga. Aceh Jaya dengan alam yang meliputi Teluk Rigaih, Gunung Geurutee, Pasi Saka, Pulau Tsunami dan Arung Jeuram Sungai Teunom.

Selanjutnya Dataran Tinggi Gayo dengan mengusung konsep alam dan budaya yang meliputi Danau Laut Tawar, Gua Loyang Koro, Pantan Terong, Wih Terjun dan Pantai Menye.

photo
Pengunjung berswafoto di kawasan objek wisata taman bunga celocia garden di Desa Alue Pit, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Aceh, Rabu (2/1/2019).

Pengembangan pariwisata halal selanjutnya adalah Singkil Pulau Banyak dengan konsep alam yang meliputi snorkeling, hopping island, dermaga Singkil, Desa ulo Saruk, Pulau Panjang, Rangit, Melelo, Palambak, Tailana, Sikandang, Asok dan Lambudung.

"Artinya, Pemerintah Pusat melalui Kemenpar akan memberikan dukungan penuh untuk mendukung pengembangan wisata halal di Aceh. Sehingga pengembangan wisata halal secara nasional dapat terwujud," kata Lokot Ahmad Enda.

Ia menjelaskan salah satu upaya mewujudkan pengembangan wisata halal tersebut juga tidak terlepas komitmen  dari pemerintah kabupaten/kota dan gubernur untuk mewujudkan pengembangan tersebut.

Menurut dia dalam kemajuan sektor pariwisata peran serta atau komitmen pemerintah daerah sangat menentukan dalam menentukan arah kebijakan terhadap arah kemajuan sektor pariwisata di setiap kawasan. Ia mengatakan Aceh telah siap untuk pelaksanaan wisata halal. Namun perlu diimbangi dengan industri dan juga destinasi yang ada mendapat sertifikat halal sehingga memberikan keyakinan bagi konsumen muslim.

"Sertifikat halal yang dimiliki oleh setiap industri dan usaha pariwisata serta destinasi akan menjadi sebuah daya tarik bagi wisatawan muslim mancanegara khususnya untuk berkunjung ke Aceh," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement