Rabu 16 Jan 2019 18:56 WIB

Ada Potensi Merugikan di Balik Suplemen Nutrisi

Modifikasi gaya hidup terbukti lebih efektif mencegah terjadinya penyakit kronis.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Obat, vitamin dan suplemen (ilustrsi).
Foto: Republika/Prayogi
Obat, vitamin dan suplemen (ilustrsi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen nutrisi seperti suplemen vitamin dan mineral hingga serat kerap dimanfaatkan orang-orang yang sehat untuk tetap menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis. Faktanya, bukti ilmiah mengungkapkan suplemen nutrisi tidak terlalu banyak memberi manfaat bagi individu sehat.

Sebagai contoh, suplemen nutrisi berdosis tinggi seperti beta karoten, vitamin E dan vitamin A dianggap dapat membantu individu sehat untuk terhindar dari penyakit kronis. Padahal suplemen ini hanya memiliki peran kecil dalam pencegahan penyakit kronis pada individu sehat. Manfaat baru terasa bila suplemen dikonsumsi oleh orang-orang yang terdiagnosis mengalami defisiensi mikronutrisi.

"Penelitian menunjukkan suplemen ini justru dapat memberi dampak buruk dibandingkan dampak baik," ujar dokter sekaligus ahli kesehatan masyarakat Saverio Stranges seperti dilansir Science Alert.

Stranges mengatakan contoh suplemen lain yang dianggap dapat mencegah penyakit kronis pada individu sehat adalah suplemen selenium. Suplemen selenium dikatakan dapat membantu mencegah terjadinya diabetes.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Stranges dan tim peneliti, tak ada bukti suplemen selenium dapat mencegah penyakit kronis. Sebaliknya, suplemen selenium dosis tinggi justru dapat meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2 ketika dikonsumsi oleh orang-orang yang mendapat cukup selenium dari makanan.

"Penting untuk memastikan suplementasi selenium tidak menambah tingginya kejadian kasus diabetes penyakit kardiovaskular baru yang sudah ada," lanjut Strangers.

Alih-alih memanfaatkan suplemen untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, modifikasi gaya hidup terbukti lebih efektif mencegah terjadinya penyakit kronis. Pemenuhan beragam jenis vitamin dan mineral, misalnya bisa diraih dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berbasis tumbuhan yang kaya vitamin dan mineral.

"(Contoh lain modifikasi gaya hidup) memperbaiki kualitas pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, menjauhi rokok, menjaga pola tidur yang sehat, dan meminimalisasi stres," kata Strangers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement