Rabu 16 Jan 2019 05:00 WIB

Berapa Lama Tidur yang Diperlukan Agar Jantung Sehat?

Peningkatan risiko sebesar 27 persen terjadi bagi orang yang tidur di bawah enam jam

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tidur cukup merupakan kunci kesehatan mental dan fisik.
Foto: Pixabay/Wokandpix
Tidur cukup merupakan kunci kesehatan mental dan fisik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuantitas tidur malam turut mempengaruhi kesehatan jantung. Menurut studi dalam Journal of the American College of Cardiology, dibutuhkan tidur minimal enam jam per malam agar kesehatan jantung tetap terjaga.

Berdasarkan studi ini, kurang tidur dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya penumpukan plak di dinding pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menjadi cikal bakal dari beragam masalah pada jantung.

Tim peneliti mengungkapkan bahwa orang-orang yang tidur malam kurang dari enam jam memiliki risiko lebih besar terhadap pembentukan aterosklerosis dibandingkan orang-orang yang tidur selama delapan jam per malam. Peningkatan risiko aterosklerosis pada orang-orang yang tidur kurang dari enam jam per malam ini mencapai 27 persen.

Tak hanya itu, orang-orang yang memiliki kualtas tidur buruk seperti mudah terbangun di malam hari atau sulit tidur juga berisiko lebih tinggi terhadap aterosklerosis. Kelompok ini memiliki risiko aterosklerosis 34 persen lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang memiliki tidur berkualitas.

Tim peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kuantitas maupun kualitas tidur buruk cenderung lebih banyak mengonsumsi kafein. Kelompok ini juga cenderung lebih banyak mengonsmsi alkohol karena mengira alkohol dapat membantu tidur lebih cepat.

"Bila Anda meminum Alkohol, Anda dapat terbangun setelah tidur yang singkat, kemudian akan menemukan kesulitan untuk kembali tidur, Sekalipun Anda bisa tidur, seringkali tidur yang didapatkan tidak berkualitas," papar Ketua Tim Peneliti Jose Ordovas yang juga merupakan investigator dari National Center for Cardiovascular Research seperti dilansir WebMD.

Di sisi lain, tim peneliti menekankan bahwa terlalu banyak tidur juga tak berdampak baik bagi kesehatan jantung. Berdasarkan penelitian ini, perempuan yang tidur lebih dari delapan jam per malam juga menghadapi peningkatan risiko aterosklerosis.

Dari temuan ini, tim peneliti menyimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas tidur secara independen dapat berkaitan dengan aterosklerosis. Aterosklerosis ini tak hanya dapat terjadi di pembuluh darah jantung tetapi pada pembuluh darah di seluruh tubuh.

Tim peneliti mengungkapkan bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melawan penyakit jantung. Beberapa cara yang paling umum diketahui adalah melalui penggunaan obat-obatan, aktivitas fisik dan pengaturan pola makan. 

"Tapi studi ini menekankan bahwa kita harus melibatkan tidur sebagai salah satu senjata yang kita gunakan untuk melawan penyakit jantung," terang Ordovas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement