Sabtu 12 Jan 2019 12:41 WIB

Seberapa Efektifkah Pembersih Udara?

Udara dalam ruangan dapat memiliki kadar polutan lebih tinggi daripada udara luar.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
 Pembersih udara.
Foto: Flickr
Pembersih udara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembersih udara merupakan alat yang dirancang untuk membersihkan udara di rumah. Pembersih udara berfungsi menyingkirkan semua kotoran termasuk bau, asap, debu, dan bulu hewan peliharaan.

Udara dalam ruangan dapat memiliki kadar polutan tertentu yang bisa lima kali lebih tinggi daripada udara luar. Namun, tidak semua penjernih udara memenuhi standar pemasaran.

Dilansir di Good Housekeeping, penjernih udara biasanya terdiri dari sebuah filter atau beberapa filter dan kipas yang menyedot udara. Saat udara bergerak melalui filter, polutan dan partikel akan ditangkap dan udara bersih didorong kembali ke luar. Biasanya, filter terbuat dari kertas, serat (fiberglass) atau jaring. Itu semua perlu diganti secara berkala untuk menjaga efisiensi.

Itu berarti, selain harga beli alat pembersih udara, Anda juga harus memperhitungkan biaya operasi dan biaya penggantian filter. Biaya operasional sekitar Rp 700 ribu per tahun karena Anda harus menyalakan pembersih udara terus-menerus untuk mendapatkan manfaat. Penggantian filter dapat berkisar hingga Rp 1,4 juta per tahun.

Seberapa sering Anda harus mengganti filter bervariasi berdasarkan jenis dan penggunaannya. Beberapa filter dapat digunakan kembali dan dicuci, tetapi membutuhkan perawatan yang sangat teliti.

Filter yang dapat digunakan kembali umumnya lebih baik dalam menghilangkan partikel yang lebih besar dari udara seperti tungau debu dan serbuk sari. Anda juga akan menemukan filter UV (sinar ultraviolet) di pasaran yang dapat menghancurkan kotoran hidup seperti jamur atau bakteri. Tetapi banyak yang membutuhkan watt lebih tinggi dan paparan yang lebih besar agar efektif (belum lagi beberapa bakteri tahan UV).

Pemurni udara lainnya menggunakan ionizers untuk membantu menarik partikel seperti ion statis-negatif yang terikat pada debu dan alergen dan membuat mereka mengendap di udara. Jika Anda tertarik untuk membeli pembersih udara yang menggunakan ionizers, pastikan itu tidak menghasilkan ozon karena ozon bisa menyebabkan iritasi paru-paru dan semakin memperburuk kondisi asma. Biasanya pemurni udara dengan ozon dapat dilihat melalui kemasan atau dalam deskripsi pemasaran.

Sebagian besar filter di pasaran dirancang untuk menangkap partikel seperti debu. Faktanya, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) memperingatkan pembersih udara terbatas dalam menyaring gas dan Anda harus sering mengganti filter untuk mendapatkan fungsi yang optimal. Biasanya penggantian filter setiap sekitar tiga bulan atau lebih.

Jadi, sementara banyak pembersih udara dapat menyaring partikel polutan dari udara (debu, asap, serbuk sari, dan sebagainya.), mereka tidak selalu bisa menghilangkan polutan gas seperti VOC atau radon dari udara yang dapat menumpuk dari perekat, cat, atau produk pembersih. Alergen yang tertanam pada furnitur atau lantai juga tidak disaring oleh alat itu.

Jika Anda khawatir tentang jamur, kami sarankan membeli dehumidifier atau pelembab udara untuk membantu menjaga tingkat kelembaban yang sesuai di rumah Anda dan mencegah masalah pertumbuhan jamur. Penjernih udara tidak mencegah pertumbuhan jamur sehingga perlu untuk menghilangkan sumber kelembaban yang memungkinkan jamur tumbuh.

Sebelum Anda membelinya, ketahuilah ada sangat sedikit bukti medis untuk mendukung pembersih udara secara langsung membantu meningkatkan kesehatan Anda atau mengurangi alergi dan gejala pernapasan. Hal itu dikarenakan sangat sulit memisahkan efek dari polutan berkualitas udara yang diketahui di rumah Anda dari faktor lingkungan dan genetik lainnya. Tetapi jika Anda adalah penderita alergi atau asma, pembersih udara dengan filter HEPA mungkin bermanfaat bagi Anda karena bagus dalam menghilangkan partikel udara halus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement