Sabtu 12 Jan 2019 12:21 WIB

Empat Teknik Dasar Menggoreng yang Perlu Anda Ketahui

Kesalahan teknik menggoreng dapat menyebabkan masakan menjadi tidak lezat.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Menggoreng.
Foto: wikipedia
Menggoreng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekilas, menggoreng adalah kegiatan memasak yang mudah. Cukup letakkan wajan di atas api menyala, masukkan bahan yang akan digoreng, lalu angkat ketika sudah matang. Benarkah demikian?

Menggoreng rupanya terbagi atas beberapa teknik. Teknik tersebut disesuaikan dengan apa yang ingin dimasak. Beda bahan masak berarti berbeda pula cara menggorengnya.

Baca Juga

Cermati bahan masakan Anda karena kesalahan teknik menggoreng dapat menyebabkan masakan menjadi tidak lezat. Dikutip dari ABC.net.au inilah empat teknik dasar menggoreng yang perlu Anda ketahui sebelum berkutat di dapur.

Pan-frying

Inilah konsep yang selama ini paling cepat terlintas di benak orang jika berhadapan dengan kata 'menggoreng'. Tujuan teknik pan-frying adalah menghanguskan permukaan bahan makanan namun meninggalkan rasa juicy di dalamnya.

Untuk mempraktikkan teknik ini, tuang minyak dalam jumlah sangat sedikit ke atas wajan. Bahan makanan yang digoreng wajib dibolak-balik agar kedua sisinya matang. Saat proses memasak sudah selesai, teknik pan-frying akan menghasilkan warna cokelat tua dan tekstur kering di permukaan makanan. Bahan makanan yang cocok diolah dengan teknik pan-frying adalah daging untuk steak, dada ayam, dan sosis.

Sautéing (menumis)

Dalam bahasa Prancis, sautéing artinya melompat. Teknik ini dikembangkan di dapur-dapur Prancis pada abad ke 19 dan 20. Minyak yang digunakan agak lebih banyak daripada pan-frying. Bahan yang dimasak harus terus digerakkan selama berada di dalam wajan. Waktu yang ideal untuk itu antara lima sampai 10 menit.

Jika terlalu lama, bahan yang dimasak menjadi lembek dan terlalu empuk. Teknik menumis secara alami akan memunculkan efek karamelisasi selama proses masak. Menumis cocok diterapkan untuk bahan makanan yang dipotong kecil-kecil misalnya jamur, paprika, atau makanan-makanan sumber protein dalam bentuk kecil.

Shallow-frying

Teknik menggoreng shallow-frying menggunakan minyak yang lebih banyak daripada menumis. Jumlah minyaknya kira-kira cukup untuk merendam bagian dasar bahan masakan di wajan. Shallow-frying akan menciptakan masakan yang renyah di luar dan berwarna cokelat emas. Teknik ini paling pas diterapkan saat menggoreng nugget, perkedel, atau kroket.

Deep-frying

Bagi Anda yang menginginkan hasil gorengan 'kriuk-kriuk' seperti ayam goreng di gerai cepat saji, inilah teknik yang direkomendasikan. Namun, Anda tidak boleh pelit karena deep-frying memerlukan minyak yang sangat banyak. Pastikan bahan yang digoreng terendam sepenuhnya dalam minyak panas. Masukkan bahan yang akan digoreng ketika minyak sudah benar-benar panas dan masaklah dalam suhu tinggi.

photo
Foto: (ABC Life: Luke Tribe)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement