REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan hunian di sekitar Cikarang dan Karawang dinilai masih belum menjadi pilihan utama bagi ekspatriat yang rata-rata bekerja di kawasan industri tersebut. Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan para ekspatriat masih mau mengorbankan waktu di jalan untuk tinggal di Senayan karena mencari kenyamanan.
"Kami melihat beberapa tahun yang lalu, tidak mudah meyakinkan mereka, terutama ekspatriat Jepang, untuk tinggal di Cikarang-Karawang walau kantornya di situ," ujar dia.
Ferry menjelaskan, kawasan industri di Cikarang, Karawang didominasi oleh perusahaan besar terutama dari Jepang sehingga keberadaan ekspatriat Jepang juga cukup banyak. Sayangnya, meski ada rencana Jababeka untuk membangun apartemen berkonsep Jepang di kawasan industri tersebut, ia menilai perlu ada upaya meningkatkan fasilitas agar para ekspatriat tertarik tinggal di sana.
"Karena mereka tinggal bukan hanya untuk istirahat saja tapi juga mereka perlu hiburan. Mereka juga lihat kebanyakan fasilitas terkonsentrasi di selatan Jakarta yang di sana (Cikarang-Karawang) belum tersedia," katanya.
Ferry menyebut diharapkan rampungnya pembangunan infrastruktur pendukung seperti tol dan LRT nantinya akan dapat mendorong perkembangan pasar properti di Cikarang dan Karawang. Sebab, dengan kondisi kemacetan yang ada saat ini, perjalanan Jakarta-Cikarang mulai terasa melelahkan.
"Sekarang ini Jakarta-Cikarang kan berat, makanya orang mulai berpikir untuk tinggal di sana saja, nanti fasilitas akan tersedia seiring berkembangnya pasar. Saya rasa perumahan ekspatriat akan mengarah ke sana meski sekarang daya tariknya belum ada," katanya.