Jumat 04 Jan 2019 05:11 WIB

Diet Mediterania Dinobatkan Jadi Pola Makan Terpopuler

Diet mediterania menekankan untuk mengonsumsi makanan tinggi omega-3 dan lemak sehat.

Sarapan sehat diantaranya mengandung gandum, susu, buah, dan kacang-kacangan.
Foto: Republika/Gita Amanda
Sarapan sehat diantaranya mengandung gandum, susu, buah, dan kacang-kacangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- US News and World Report melaporkan diet ketogenik adalah rencana pola makan terpopuler pada 2018. Panel yang terdiri dari ahli kesehatan memeriksa dan memberikan peringkat terhadap 41 rencana pola makan yang populer.

Mereka menyimpulkan diet Mediterania paling bermanfaat secara universal untuk kesehatan dalam jangka panjang. Dalam daftar, US News menyebut diet DASH di urutan kedua paling sehat. Weight Watchers di urutan keempat, vegetarian menempati urutan 11, vegan di urutan ke-29, paleo di urutan ke-33, dan WHOLE30 serta keto pada urutan ke-38.

Baca Juga

Dikutip dari Well and Good, Kamis (3/1), yang membuat diet Mediterania paling banyak diminati oleh para dokter dan ahli nutrisi adalah fakta diet tersebut menekankan untuk mengonsumsi makanan dengan tinggi omega-3 dan lemak sehat. Omega-3 dan lemak sehat terkandung seperti pada ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran.

"Minyak zaitun memiliki manfaat luar biasa bagi jantung," katanya.

Slayton menambahkan diet ini mudah ditiru bagi orang untuk mematuhinya. Beberapa manfaat lain dari diet Mediteraina yang mungkin tidak Anda ketahui, sebagai berikut

Bagus untuk usus

Sebuah penelitian menemukan orang yang mengikuti diet Mediterania memiliki populasi bakteri baik yang lebih tinggi di mikrobiome mereka, dibandingkan dengan mereka yang makan makanan Barat tradisional. Para peneliti mencatat peningkatan makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan meningkatkan bakteri baik tujuh persen.

Memperlambat proses penuaan

Berkat semua makanan anti-inflamasi seperti minyak zaitun, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan, diet Mediterania melindungi tubuh dari stres dan peradangan oksidatif. Keduanya merupakan kunci memperlambat proses penuaan. Dan itu kabar baik bagi seluruh tubuh Anda, terutama otak.

Manfaat khusus untuk perempuan pascamenopause

Diet Mediterania bahkan telah dikaitkan dengan dampak positif massa otot dalam kesehatan tulang pada perempuan pasca-menopause. Sekali lagi, alasan utamanya adalah meningkatnya asupan makanan nabati dan penurunan konsumsi daging yang merupakan inti pola makan.

Namun, ketika dunia mengakui manfaat dari diet Mediterania, kebiasaan makan di kawasan tersebut kini berubah. Anak-anak di Yunani, Italia, dan Spanyol menjadi kurang sehat dari sebelumnya, dengan tingkat obesitas lebih dari 40 persen. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian karena mereka makan lebih banyak makanan olahan dan minum lebih banyak soda daripada generasi sebelumnya. Untuk memperbaikinya, para ahli mengatakan, negara-negara Mediterania hanya perlu kembali ke akarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement