Kamis 03 Jan 2019 22:26 WIB

Botol Minum Berpotensi Sebarkan Bakteri

Disarankan menggunakan botol baja, logam atau gelas karena lebih mudah dibersihkan.

Botol minum.
Foto: Max Pixel
Botol minum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapan terakhir kali Anda mencuci botol minum Anda? Mungkin segera dilakukan sekarang juga, sebuah penelitian terbaru dari Brazil menunjukkan botol minum memiliki jumlah kotoran melebihi yang Anda bayangkan.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti meminta 30 peserta olah raga untuk menyerahkan botol minum mereka untuk pengujian, dan membandingkan hasilnya dengan 30, yang tidak digunakan atau bebas zat pencemar. Mereka menemukan kontaminasi bakteri pada 83 persen botol plastik bekas, sebagaimana dilansir Runners World, Kamis (3/1).

Yang paling umum adalah Staphylococcus aureus yang ditemukan pada 27 persen botol dan E. coli ditemukan pada 17 persen botol minum. "Kami menguji dalam skenario yang nyata, secara mengejutkan, meminta (botol) orang-orang di tempat olah raga pada hari-hari tertentu. Kami lakukan untuk menghindari dari pembersihan berlebihan yang disengaja," ujar penulis penelitian Gilmar Weber Senna, Ph.D., profesor di Federal University of State of Rio de Janeiro.

Sekarang, sementara temuan yang terdengar kotor, mereka sepenuhnya tidak terduga, ujar Philip Tierno, Ph.D., profesor mikrobiologi dan patologi di NYU School of Medicine. Untuk satu, bakteri staph hadir dalam hidung sekitar 30 persen orang, dan umumnya tidak menyebabkan kerusakan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Demikian pula, E. coli hadir dalam saluran sistem pencernaan yang sehat, tetapi jenis tertentu dapat menyebabkan penyakit diare, kata CDC.

Jadi seberapa besar kemungkinan botol minum membuat Anda sakit? Menurut Tierno, itu bergantung pada beberapa faktor jumlah dan jenis bakteri yang ada, dan sistem kekebalan tubuh seseorang.

Menurut Tierno, bakteri berasal dari kontaminasi selama penanganannya. Banyak orang hanya mengisi botol, bakteri dapat berpindah melalui kontak tidak langsung. Jika Anda tidak mencuci tangan setelah dari toilet Anda bisa menyebarkan kuman ke botol.

"Cuci tangan selama 20 detik. Taruh sabun di bagian atas dan bawah tangan dan di antara sela-sela jari dan buku-buku kuku. Kemudian, basuh tangan seperti mencakar di tengah telapak tangan dengan arah berlawanan ke arah buku-buku kuku sembari menyanyikan lagu Happy Birthday dua kali untuk mencuci tangan dengan baik," ujar Teirno.

Ia menyarankan agar orang menggunakan botol baja, logam, atau gelas jika memungkinkan, karena bakteri lebih mudah menempel pada plastik dan permukaan yang lebih kasar. Permukaan baja, logam, kaca yang lebih halus lebih mudah dibersihkan dan mencegah terbentuknya biofilm yakni tempat bakteri bisa tumbuh.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement