REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan di Cina telah belajar bagaimana mengubah tembaga murah menjadi "emas". Mereka pun yakin temuan tersebut itu bisa berdampak signifikan pada harga logam mulia.
Tim peneliti Cina berhasil mengubah logam tembaga murah menjadi bahan baru yang hampir identik dalam komposisi menjadi emas menggunakan jet gas argon panas yang bermuatan elektronik. Partikel terionisasi yang bergerak cepat melepaskan atom tembaga dari lembaran logam target. Ketika atom-atom mendingin dan mengembun, lapisan tipis "pasir" mulai terbentuk di permukaan alat pengumpul.
Para ilmuwan mencatat setiap butiran pasir berdiameter hanya beberapa nanometer, sekitar 1/1.000 ukuran bakteri. Setelah memasukkan bahan berpasir ini ke dalam ruang reaksi, digunakan untuk mengubah batubara menjadi alkohol.
Selama proses itu, partikel nano tembaga yang membentuk zat berpasir itu bertindak dengan cara yang sama seperti logam mulia akan berperilaku, dengan para ilmuwan memuji proses itu sebagai sebuah kesuksesan. "Nanopartikel tembaga mencapai kinerja katalitik yang sangat mirip dengan emas atau perak," kata para ilmuwan di balik proyek itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Nypost, Selasa (1/1). Hasilnya ia menggambarkan bagian ayam menjadi burung Phoenix.
Penemuan yang mencengangkan ini dibuat tim ilmuwan dari Institut Fisika Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan China di Liaoning ketika mereka berusaha menemukan "pengganti emas." Temuan mereka dipublikasikan di Science Advances.
Namun, sebelum bergegas untuk mengubah tembaga Anda sendiri menjadi nugget kecil emas, perlu dicatat bahan baru yang dibuat di laboratorium Cina ini pada dasarnya masih tembaga. Namun, itu akan bermanfaat bagi dunia manufaktur karena bahan baru telah ditemukan untuk menahan suhu tinggi, oksidasi dan erosi. Profesor Sun Jian menggambarkan temuan timnya sebagai seperti seorang prajurit dengan baju besi emas di medan perang, yang mampu menahan serangan musuh.