REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengingat peristiwa manis yang pernah dialami pada masa lalu alias bernostalgia ternyata memiliki efek untuk kesehatan dan kesejahteraan. Hal itu diungkap dalam studi ilmiah yang telah terbit di Journal of Personality and Social Psychology.
Nostalgia memberi dampak baik bagi keadaan pikiran dengan berbagai cara. Menelusuri jalur kenangan yang menyenangkan dapat meningkatkan suasana hati, mengatasi stres, merangsang inspirasi dan motivasi, serta membuka jalan menemukan diri sejati.
"Orang yang bernostalgia cenderung mengatasi situasi sulit dengan cara yang lebih sehat. Mereka lebih mudah mengekspresikan emosi, berhubungan dengan orang lain, juga lebih bersedia meminta nasihat dan bantuan," kata peneliti, Krystine Batcho.
Profesor psikologi di Le Moyne College di Syracuse, New York, itu telah mempelajari nostalgia sejak 1995. Dia menjelaskan, nostalgia menghubungkan diri masa kini dengan masa lalu sehingga mengembangkan, mempertahankan, atau memulihkan identitas pribadi.
Studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Psychology & Health menemukan temuan positif lain. Peserta penelitian yang diminta menulis tentang hal-hal nostalgia mendapat skor lebih tinggi pada ukuran optimisme kesehatan dan sikap kesehatan.
Kelompok nostalgia juga memiliki aktivitas fisik yang meningkat selama dua pekan selanjutnya dibandingkan kelompok yang menuliskan peristiwa lain. Tak hanya itu, kekuatan nostalgia juga menguntungkan bagi kesehatan hubungan.
Menurut studi dalam Journal of Marital and Family Therapy, nostalgia meningkatkan hubungan romantis di antara pasangan. Nostalgia menyediakan cara bagi manusia untuk secara mental mengalami kembali ingatan positif sepanjang hubungan.
"Perasaan positif sering menyertai ingatan manis tersebut, (yang) dapat membantu meningkatkan kepuasan dengan hubungan tersebut," kata penulis studi, Allen Mallory, kandidat doktoral bidang perkembangan manusia dan ilmu keluarga di Universitas Texas, dikutip dari laman health.usnews.com.