American Society of Clinical Oncology mengungkapkan, lima persen dari kasus kanker baru tahunan di seluruh dunia dan persen persen dari kematian akibat kanker tahunan secara langsung disebabkan oleh minum alkohol. Alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, kolorektal, esofagus dan hati, serta kanker mulut dan tenggorokan. 

Meskipun peminum yang lebih berat umumnya dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi, penelitian menunjukkan, minum alkohol dalam jumlah sedikit atau sedang dapat meningkatkan risiko orang terkena kanker. Baru-baru ini terdapat bukti yang mendukung satu gagasan tentang bagaimana alkohol berkontribusi terhadap risiko kanker. Sebuah studi pada 2018 pada tikus menunjukan pemecahan alkohol dalam tubuh dapat melepaskan zat kimia yang merusak DNA sel punca darah, yang dapat menyebabkan kanker.

Ikuti Whatsapp Channel Republika