Senin 24 Dec 2018 16:23 WIB

Tip Simpan Makanan Sisa yang Aman dari Bakteri

Semua makanan sisa harus dipanaskan dulu dan kemudian disimpan dalam wadah tertutup

Rep: Rossi Handayani / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Makanan sisa saat Ramadhan
Foto: Ecomena
Makanan sisa saat Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap hari sebagian besar rumah tangga kerap menyisakan makanan, ada yang dibuang, dan ada pula yang kembali disimpan. Makanan sisa yang disimpan harus diperlakukan dengan baik, agar kualitasnya masih bagus.

Dosen Ilmu Teknologi Pangan IPB, Prof. Dr Nuri Andarwulan mengatakan, makanan sisa sebaiknya dimasukkan dalam wadah setelah dua jam dimasak. "Jika sudah lebih dari dua jam, makanan sisa yang akan disimpan sebaiknya dihangatkan terlebih dahulu," kata Nuri, di Jakarta, belum lama ini.

Panaskan makanan sisa hingga mencapai suhu kurang dari 70 derajat celcius, kemudian tunggu sampai suhu ruang. Setelah itu makanan sisa bisa langsung dikemas.

Sebaiknya bagi makanan sisa menjadi beberapa tempat sesuai dengan kebutuhan, ukuran yang paling kecil menjadi cepat dingin. Makanan kaleng yang telah dibuka juga dimasukkan dalam wadah tertutup, dan simpan di dalam kulkas.

Pada makanan sisa olahan daging, telur dan sayuran yang disimpan di kulkas akan bertahan selama tiga hingga empat hari, sedangkan di freezer dua hingga tiga bulan. Olahan ayam, kaldu dan saus bertahan tiga hingga empat hari di kulkas, untuk di freezer selama empat sampai enam bulan. Sementara sup bertahan dua sampai tiga hari, dan di freezer selama empat bulan.

Adapun bakteri biasanya tumbuh pada suhu 5-60 derajat celcius. Bakteri tidak akan tumbuh pada suhu nol hingga minus (-18) derajat celcius. Pada zona panas, yakni 100 derajat celcius bakteri akan hancur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement