REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan istri aktor Jhonny Depp, Amber Heard mengunggah sebuah kolom di Washington Post pada Selasa (18/12) malam waktu Amerika Serikat. Ia menyesali konsekuensi yang ia terima karena berbicara dan mendesak Kongres untuk mengesahkan kembali UU Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Dua tahun lalu, Heard menulis ia menjadi tokoh publik yang mewakili kekerasan dalam rumah tangga. Ia juga merasakan ada kemarahan untuk wanita yang berbicara di depan publik dan hal itu menjadi bagian dari budaya mereka.
Setelah berbicara, perempuan berusia 32 tahun ini diberitahu tidak akan bekerja di Hollywood lagi. Perusahaan yang mengkontraknya selama dua tahun sebagai wajah merek mode global menjatuhkannya.
Sempat ada keraguan apakah ia akan mempertahankan peran di Aquaman dan sebagai “Mera” di Justice League. Meskipun pada akhirnya dia bisa menunjukkan kepiawaian aktingnya.
Heard harus mengganti nomor teleponnya setiap pekan karena ancaman kematian. Berbulan-bulan dia jarang meninggalkan rumahnya karena dikejar oleh drone kamera dan fotografer yang berjalan kaki, bersepeda motor, atau menggunakan mobil.
Selanjutnya ia diadili di pengadilan opini publik dengan sedikit pengawasan atas bagaimana orang menilai dia. “Saya memiliki sudut pandang yang jarang (bagi orang lain), dalam waktu yang sebenarnya, bagaimana institusi melindungi pria yang dituduh melakukan pelecehan,” kata Heard, seperti yang dilansir dari USA Today.
Heard mengatakan ia ingin memastikan bahwa perempuan yang datang untuk berbicara tentang kekerasan domestik menerima lebih banyak dukungan. Sekarang, kata Heard, adalah momen politik transformatif untuk melakukannya.
Bagi perempuan yang lahir di Austin Texas ini, yang harus dilakukan adalah mengesahkan kembali UU Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Undang-undang itu ia gambarkan sebagai salah satu bagian paling efektif dari legislasi yang diberlakukan untuk memerangi kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.
Heard menyarankan perubahan, baru-baru ini diusulkan oleh Sekretaris Pendidikan Betsy DeVos untuk aturan yang mengendalikan perlakuan pelecehan seksual dan serangan di sekolah maupun perguruan tinggi. Aturan sebelumnya mungkin melemahkan perlindungan untuk korban penyerangan seksual.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump telah diserang karena pernyataan dan tingkah laku tentang perilaku seksual yang salah. Namun, perkataannya Trump telah memprovokasi wanita di seluruh negeri untuk menentangnya dan melawan kekerasan seksual.
Bulan lalu lebih banyak wanita yang terpilih ke Kongres daripada sebelumnya dalam sejarah. Kemarahan dan tekad perempuan mengakhiri kekerasan seksual berubah menjadi kekuatan politik.
Heard menuturkan perwakilan di Kongres tahu seberapa dalam wanita peduli tentang masalah ini. “Kita dapat bekerja sama untuk menuntut perubahan pada hukum dan aturan serta norma sosial untuk memperbaiki ketidakseimbangan daam kehidupan,” ujarnya.
Sebelumnya, Heard bercerai dari Depp setelah kurang dua tahun perkawinan. Perceraian pada 2016 ini menampilkan tuduhan penganiayaan fisik, perintah penahanan, pesan teks yang bocor, gambar memar wajah di ponsel, dan lain sebagainya.