Kamis 20 Dec 2018 05:45 WIB

Hindari 5 Makanan dan Minuman Ini Setelah Keracunan

Asupan terbaik setelah keracunan adalah makanan yang tawar.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Hindari dulu makanan pedas jika tubuh baru sembuh dari keracunan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hindari dulu makanan pedas jika tubuh baru sembuh dari keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keracunan makanan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi atau makanan tak matang yang tercemar kuman. Beberapa contoh kuman tersebut adalah Campylobacter, E. coli, norovirus, Salmonella dan Vibrio.

Keracunan makanan kerap disertai dengan beberapa gejala seperti mual, muntah dan diare. Beberapa gejala lainnya adalah kram perut dan sakit kepala.

Baca Juga

Setelah gejala keracunan makanan teratasi, makanan terbaik yang dapat dikonsumsi adalah makanan-makanan tawar karena tidak akan menyebabkan iritasi pada perut. Sedangkan minuman terbaik yang bisa diminum setelah mengalami keracunan makanan adalah minuman jernih untuk membantu rehidrasi tubuh.

Sebaliknya, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sesaat setelah mengalami keracunan makanan. Hal ini perlu diperhatikan karena keracunan makanan kerap mengiritasi dan menginflamasi lambung dan usus. Oleh karena itu, makanan atau minuman yang dikonsumsi setelah keracunan makanan sebaiknya tidak terlalu menstimulasi perut.

Ada sekitar lima jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sementara oleh korban keracunan makanan. Berikut ini adalah kelima makanan dan minuman tersebut seperti dilansir Medical News Today.

Makanan Produk Susu

Makanan produk susu seperti keju, yogurt hingga es krim dapat membuat perut sakit setelah keracunan makanan. Oleh akrena itu, sebaiknya hindari makanan-makanan turunan susu setelah mengalami keracunan makanan.

Makanan Tinggi Lemak

Makanan tinggi lemak menyebabkan pengosongan perut yang cepat sekaligus memperburuk gejala terkait diare akibat keracunan makanan. Karena itu, makanan tinggi lemak sebaiknya juga dihindari untuk sementara waktu oleh korban keracunan makanan. Makanan tinggi lemak ini meliputi makanan yang digoreng seperti ayam goreng dan kentang goreng.

Makanan Pedas

Makanan pedas dapat mengiritasi perut dan menyebabkan perut sakit. Ada baiknya, makanan pedas tidak dikonsumsi saat masa pemulihan dari keracunan makanan.

Makanan Penyebab Kembung

Tak ada salahnya untuk menghindari maknaan yang kaya akan karbohidrat terfermentasi. Makanan yang dikenal dengan sebutan FODMAP oleh ahli gizi ini diketahui dapat menyebabkan kembung. Mengurangi konsumsi FODMAP setelah mengalami keracunan makanan dapat membantu proses pemulihan dengan cara mengurangi gas, kembung maupun kram perut.

Ada cukup banyak makanan yang termasuk ke dalam FODMAP. Beberapa di antaranya adalah apel, bean, kubis, bawang bombay dan bawang putih.

Ragam Minuman

Banyak orang mengira bahwa minuman berelektrolit baik untuk merehidrasi tubuh setelah mengalami keracunan makanan. Padahal, Centers for Disease Control and Prevention atau CDC melarang penggunaan minuman berelektrolit pada kasus keracunan makanan karena minuman-minuman ini tidak dirancang untuk mengganti kehilangan cairan terkait diare.

Tak hanya itu, minuman berelektrolit juga cenderung mengandung tinggi gula. Kandungan gula yang tinggi dapat menstimulasi usus dan membuat gejala keracunan makanan menjadi lebih buruk. Bila terpaksa meminum minuman berelektrolit setelah keracunan makanan, cairkan jenis minuman ini dengan tambahan air putih.

Beberapa minuman yang sebaiknya dihindari sesaat setelah keracunan makanan adalah kpi, soda, susu dan teh berkafein. Jenis-jenis minuman ini dapat mempengaruhi status hidrasi korban keracunan, dan bahkan lebih mendehidrasikan dibandingkan menghidrasikan.

Terkait susu, sebagian orang mungkin akan mengalami intoleransi laktosa sementara setelah infeksi gastrointestinal. Meminum susu jugstru akan memicu timbulnya gejala pada kondisi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement