Kamis 20 Dec 2018 04:51 WIB

Jerawat Usia Dewasa, Kapan Sebaiknya Konsultasi ke Dokter?

Jerawat orang dewasa dapat dipicu kosmetik atau gaya hidup.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah
Wajah berjerawat
Foto: Boldsky
Wajah berjerawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemunculan jerawat adalah salah satu permasalahan yang mewarnai kehidupan anak remaja khususnya saat memasuki masa pubertas. Tidak hanya remaja, jerawat juga membuat orang dewasa kelimpungan mengatasinya.

Yang paling menyebalkan adalah jerawat selalu datang lagi meski telah diobati berkali-kali. Bahkan yang lebih parah, jerawat bertahan lebih lama di wajah dengan jumlah yang terus bertambah. Jika sudah seperti ini, mungkin pengobatan rumahan sudah tidak bisa diandalkan.

Lalu kapan sebaiknya konsultasi dengan ahli dilakukan? Disiarkan Channel News Asia, Stephanie Ho dari Stephanie Ho Dermatology mengatakan jerawat tergolong parah apabila jumlahnya telah mencapai lebih dari 20 titik. Keparahan jerawat juga dilihat dari tingkat infeksi atau peradangannya.

Jerawat kistik merupakan bentuk jerawat yang parah disertai dengan peradangan. Biasanya jerawat ini memiliki tonjolan yang besar, merah dan juga menimbulkan rasa nyeri. Jerawat kistik bisa bertahan di kulit selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Ketika sembuh, jerawat ini seringkali meninggalkan bekas luka permanen.

Penting untuk diketahui setiap orang jerawat bukan hanya sering dialami remaja. Banyak juga orang dewasa yang menderita jerawat dengan tingkat keparahan yang tinggi.

“Jerawat orang dewasa dapat dipicu penggunaan kosmetik atau kebiasaan gaya hidup," kata Ho.

Jerawat bisa dialami oleh mereka yang berusia mulai 20 hingga 40 tahun, khususnya perempuan saat menjelang menstruasi. Jerawat yang berhubungan dengan hormon cenderung terjadi pada bagian bawah wajah dengan ukuran yang cenderung lebih besar daripada jerawat remaja.

Eileen Tan dari Klinik Laser dan Transplantasi Rambut Eileen Tan Skin berpendapat jerawat yang parah bisa bisa berujung pada peradangan. Menurut Tan, apa pun jenis jerawatnya, semakin cepat ditangani secara medis akan memperkecil kemungkinan bekas luka permanen.

Perlu diakui berkonsultasi dengan dokter tidaklah murah. Itu pula yang menjadi salah satu alasan utama mengapa kebanyakan orang lebih suka mengatasinya sendiri dengan krim seadanya daripada mencari perawatan medis yang tepat.

Namun nyatanya, mengobati jerawat tidak semudah kelihatannya. Ada banyak jenis jerawat, termasuk komedo yang hanya bisa didiagnosis dokter ahli.

"Hanya dokter yang dapat mendiagnosis secara akurat jenis jerawat dan meresepkan perawatan dan obat-obatan yang diperlukan," kata Patricia Yuen dari Patricia Yuen Dermatology.

Selain itu, jerawat bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Cara terbaik mengendalikannya hanya dengan perawatan kombinasi. Artinya, di samping obat-obatan topikal diperlukan juga obat-obatan oral yang menyembuhkan dari dalam tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement