Rabu 19 Dec 2018 04:25 WIB

Perlunya Mengetahui Masa Subur untuk Kehamilan

Mendeteksi masa subur bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Masalah kesuburan tidak selalu masalah perempuan.
Foto: Prayogi/Republika
Masalah kesuburan tidak selalu masalah perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin segera memiliki keturunan atau menundanya adalah keputusan pasangan suami istri, namun yang terpenting adalah tahu kapan sedang masa subur dan tidak. Dokter spesialis kandungan Boy Abidin mengatakan perencanaan kehamilan tidak hanya berguna untuk kesehatan seorang perempuan.

Namun, hal ini juga menyangkut masalah finansial sebuah keluarga. Menurut Boy, seorang perempuan baiknya menjalani proses kehamilan dan persalinan antara umur 25-35 tahun. Jika merencanakan untuk memiliki beberapa anak atau menundanya, bisa menggunakan parameter ini.

"Kalau misalnya mau dijarak dua tahun sekali, tiga anak cukuplah. Ini berhubungan dengan sisi kesehatan rahim ibu juga, pemberian ASI atau pola asuh. Kalau terlalu dekat, anak pertamanya masih butuh kasih sayang. Semua memang tergantung rencana masing-masing keluarga dan rezekinya. Mau punya anak atau menunda, pilihan masing-masing," ujar Boy dalam peluncuran Femometer Sensitif Ovutest Digital di Jakarta, Selasa (18/12).

Dokter Boy mengatakan sangat penting bagi perempuan untuk mengetahui masa suburnya. Sebab ketika masa subur, perempuan akan berpeluang besar untuk hamil.

"Kita bisa berusaha mengaturnya, kita bisa melihat kapan masa subur itu terjadi. Jadi kalau mau hamil bisa lanjutkan dengan berhubungan intim saat masa subur. Kalau nggak mau hamil jangan berhubungan intim saat itu. Yang pegang kendali di sini adalah si ibunya," ujarnya.

Mendeteksi masa subur bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengecek suhu basal tubuh, air liur serta lendir vagina. Bisa juga menggunakan alat femometer sensitif ovutest digital untuk mengetahui jadwal masa subur, catatan harian yang berhubungan dengan kesuburan dan terhubung dengan perangkat secara otomatis.

"Kalau mau cepat hamil lakukan hubungan intim dua-tiga kali seminggu. Sel telur itu hanya bisa bertahan 12-24 jam saja. Kalau pas lagi subur, berhubungan intim," kata Boy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement