Selasa 18 Dec 2018 05:40 WIB

Peneliti: Membelai Bayi dapat Kurangi Rasa Sakit

Peneliti mengklaim sentuhan memiliki potensi analgesik tanpa risiko efek samping.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Kaki Bayi
Foto: Pixabay
Ilustrasi Kaki Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah penelitian menunjukan belaian lembut dari orang tua terhadap bayi dapat mengurangi rasa sakit pada bayi. Penelitian tersebut dipimpin oleh profesor dari Universitas Oxford, Rebeccah Slater dan diterbitkan dalam jurnal Current Biology.

Dilansir di Daily Mail, para peneliti mengklaim sentuhan memiliki potensi analgesik tanpa risiko efek samping. Penemuan ini seperti apa yang disebut 'perawatan kanguru' yaitu memegang bayi kulit ke kulit untuk membantu menjaga suhunya untuk mendorong ikatan dan mengurangi rasa sakit.

Meskipun demikian, para peneliti membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami efek belaian ini. Sebab, waktu yang tepat untuk melakukan intervensi atau belaian masih perlu dipahami lebih jauh.

Sebelumnya, mengusap kulit sebanyak tiga sentimeter per detik dapat mengurangi rasa sakit pada orang dewasa. Rupanya hal serupa juga terjadi pada bayi.

Eksperimen dilakukan terhadap 30 bayi yang baru lahir sebelum mereka dites darahnya. Semua bayi juga diberi Elektroensefalogram (EEG) sensor atau alat untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak.

Hasil dari eksperimen tersebut menunjukkan bagian otak yang berhubungan dengan rasa sakit berkurang 60 persen ketika orang tua membelai bayinya. Namun, kecepatan belaian harus tiga sentimeter per detik.

Hal serupa terjadi ketika menggunakan pereda rasa sakit. "Hipotesis kami membelai dapat mengurangi aktivitas yang berhubungan dengan rasa sakit pada otak. Kami senang melihatnya," kata Slater, Senin (17/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement