REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Para ilmuwan dari Universitas Edinburgh di Skotlandia mengungkap temuan baru terkait DNA yang dimiliki orang-orang berambut merah. Studi tersebut melengkapi argumen awam yang beranggapan bahwa rambut merah dipengaruhi oleh gen tunggal.
Anggapan yang selama ini ada, rambut merah bisa dimiliki orang dengan salinan gen resesif di kromosom 16. Akibatnya, ada mutasi dalam protein gen melanocortin 1 receptor (MC1R). Terdapat dua versi gen MC1R yang berpengaruh, masing-masing berasal dari ayah dan ibu.
Namun, hasil riset yang diklaim sebagai penelitian rambut merah terbesar itu mendapati adanya sejumlah gen lain yang terlibat. Kesimpulan didapat setelah tim menganalisis DNA dari sekitar 350 ribu data individu yang dihimpun UK Biobank.
DNA orang berambut merah dibandingkan dengan mereka yang berambut pirang, cokelat, dan hitam. Selain pengaruh utama dari gen bernama MC1R, rupanya ada delapan gen lain yang berhubungan dengan pembentukan warna rambut merah dan sebelumnya tidak terdeteksi.
Temuan yang telah dimuat dalam jurnal Nature Communications itu menguak lebih jauh mengenai gen-gen yang ada. Peneliti menyimpulkan, sebagian besar gen bisa berpengaruh pada pembentukan tampilan seseorang saat gen MC1R tidak berfungsi.
Seperti dikutip dari laman Independent, peneliti juga menjumpai hampir 200 gen yang rambut pirang dan cokelat. Mayoritas gen yang diidentifikasi itu bukan hanya memengaruhi warna rambut, tetapi juga teksturnya.
Orang berambut merah berjumlah sekitar dua persen dari keseluruhan populasi dunia. Amerika Serikat merayakan hari nasional "Cintai Rambut Merahmu" setiap 5 November agar orang-orang berambut merah lebih percaya diri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
