Rabu 12 Dec 2018 06:00 WIB

Tenis, Olahraga Paling Baik untuk Meningkatkan Harapan Hidup

Olahraga dan koneksi sosial kunci dari umur panjang

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasien operasi jantung diminta tidak berolahraga berat dulu, seperti bermain tenis.
Foto: Republika/Edwin Dwiputranto
Pasien operasi jantung diminta tidak berolahraga berat dulu, seperti bermain tenis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga tentu saja baik untuk kesehatan. Namun tahukah Anda ternyata olahraga yang paling bagus untuk meningkatkan harapan hidup adalah tenis.

Seperti dilansir dari laman ABC, Senin (10/11), penelitian baru melihat tentang pengaruh aktivitas fisik pada berapa lama kita hidup. Peneliti melacak ribuan orang selama 25 tahun, termasuk olahraga apa yang mereka mainkan dan kapan mereka meninggal.

Mereka menemukan pemain tenis hidup paling lama di antara kegiatan yang mereka lihat seperti sepak bola, berenang, dan bersepeda. Bahkan olahraga ini menduduki daftar olahraga paling atas yang mampu meningkatkan harapan hidup.

Peneliti berpikir koneksi sosial adalah kunci untuk manfaat umur panjang. Efeknya bertahan setelah memperhitungkan kekayaan dan status pendidikan. Sebagian besar aktivitas fisik bermanfaat, tapi menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings, tidak sama dengan itu, setidaknya ketika menyangkut peningkatan harapan hidup.

Para peneliti mengamati 9.000 orang selama 25 tahun, melacak aktivitas fisik apa yang mereka lakukan dan kapan mereka meninggal. Mereka menggunakan data dari Studi Jantung Kota Kopenhagen, sebuah penelitian yang berjalan lama ke dalam kesehatan jantung.

"Dan kemudian kami melihat bagaimana mereka mati ... dan [beberapa] mati sedikit lebih cepat daripada kelompok lain," kata Dr Peter Schnohr, penulis utama studi ini. Hal-hal seperti usia, jenis kelamin, merokok, pendapatan, dan status pendidikan dapat mempengaruhi hasil seperti ini, karena mungkin saja pemain tenis lebih kaya dan mampu mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik, yang berarti mereka hidup lebih lama.

Akan Tapi Dr Schnohr dan timnya mencoba menyamakan faktor-faktor tersebut dalam analisis dan efeknya tetap bertahan. Itu memungkinkan mereka untuk menganalisis perbedaan antara delapan olahraga yaitu tenis, bulu tangkis, sepak bola, bersepeda, berenang, jogging, senam dan pergi ke gym.

Apa yang para peneliti pikir olahraga terkait dengan peningkatan terbesar dalam harapan hidup. Untuk olahraga tenis, usia harapan hidup bertambah hingga 9,7 tahun, bulu tangkis 6,2 tahun dan sepak bola 4,7 tahun. Hasil penelitian memiliki kesamaan adalah bahwa dibutuhkan dua atau lebih orang untuk memainkannya. Sementara dua terbawah dalam memanjangkan usia adalah jogging (3,2 tahun) dan pergi ke gym (1,5 tahun). 

Sementara itu Profesor Cathie Sherrington, seorang peneliti di Institut Kesehatan Musculoskeletal University of Sydney, tak yakin dengan penelitian tersebut. Ia mengatakan olahraga tim bukanlah satu-satunya aktivitas fisik yang dapat bersifat sosial.

"Saya sendiri, saya adalah bagian dari kelompok lari di mana kami memiliki sejumlah besar orang setengah baya, muda, dan tua yang berlari bersama. Dan kami juga melihat kelompok pengendara sepeda yang sangat besar, bertemu dan berkuda bersama dan mengobrol," katanya. 

Ia pun meyakini olahraga apapun bisa mendapatkan keterhubungan sosial, tidak hanya perlu berada dalam olahraga seperti tenis. Ia pun meminta setiap orang untuk tetap aktif sebisanya, selama mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement