Selasa 11 Dec 2018 20:24 WIB

Yorick, Kisah Perjuangan Anak Desa

Film ini diangkat dari kisah nyata.

film Yorick The Movie, arahan sutradara Pepi Chappy,  dan dilakoni Andryan Bima, Ratna Riantiarno, Epi Kusnandar,  Megantara, Nina Kozok. Serta penata musik Tya Subyakto.
Foto: istimewa
film Yorick The Movie, arahan sutradara Pepi Chappy, dan dilakoni Andryan Bima, Ratna Riantiarno, Epi Kusnandar, Megantara, Nina Kozok. Serta penata musik Tya Subyakto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah kisah perjuangan seorang anak bernama Yorick bakal diperlihatkan pada film berjudul Yorick The Movie. Film yang diangkat dari novel karya Kirana Kejora ini siap tayang di 5 negataNegara. Dari Indonesia, Singapore, Hongkong, Brunei, dan Malaysia.

Yorick merupakan anak kecil yang penuh keterbatasan berasal dari Kecamatan Panjalu, Ciamis. Ia hidup bersama dengan Mak Encum, neneknya yang buta huruf. Meski hidup penuh keterbatasan dan himpitan ekonomi, Yorick tetap berusaha semampunya. Ia mengingat petuah yang disampaikan oleh sang nenek "Apa yang tidak membunuhmu, membuatmu menjadi kuat".

Yorick pada mulanya adalah judul novel karya Kirana Kejora, yang diterbitkan oleh PT. Nevsky Prospekt Indonesia pada tahun 2018, dengan nomor ISBN 978-602-528-830-2. Dari Buku setebal 336 halaman, ini oleh Dexandra Bayu sebagai produser,  dan Kin Fathuddin selaku produser eksekutif  dialihmediakan dalam format layar lebar. 

Bukan semata unsur hiburannya yang akan disajikan,  tapi juga inspirasinya.  Tentang Yorick kecil,  yang hanya dibesarkan oleh Mak Encum,  neneknya yang buta huruf. Dalam kondisi serba kekurangan.

Kemiskinan yang mengakrabi Yorick kecil,  tak membuat asanya menjadi manusia hebat sirna.  Berkat didikan Mak Encum, Yorick kelak menemukan makna petuah, "Apa yang tidak membunuhmu,  membuatmu menjadi kuat".

"Buktinya,  meski sejak kecil hidup Yorick tidak menentu, menggelandang di jalan tanpa tujuan. Kemandirian,  dan nilainilai budi pekerti dari Mak Encum diapegang dengan teguh," kata Ratna Riantiarno dalam siaran persnya.

Berani hidup jujur, rajin, konsisten, dan pantang menyerah, berhasil membuat Yorick mengubah rasa kelaparan, hinaan, dan keterpurukan menjadi sesuatu yang positif, hingga dia berhasil melewati seleksi alam: yang terkuat yang menang.

Ditambahkan Ratna,  Yorick terlatih berjuang mengandalkan seluruh kemampuan yang dimilikinya, bukan hanya untuk bertahan hidup, namun juga untuk terus bisa maju.

Dengan bekerja serabutan, dari mencuci piring, mencuci sepeda motor, kuli angkut, servis komputer, sampai akhirnya menjadi programer IT.  Sampai akhirnya, hasil akhir tidak akan mengkianati proses yang harus dilaluinya. 

“Rumusnya sederhana,  beberapa kali terjatuh, tak membuatnya patah, apalagi menyerah,  justru sebaliknya, semakin menjadikan semangatnya membesar," imbuh Ratna Riantiarno. 

Dari sini saja, menurut Epi Kusnandar,  nilainilai perjuangan hidup yang harus dilalui dan dirayakan Yorick, dapat menjadi kaca benggala bagi pembaca novel Yorick,  penonton film Yorick the Movie,  sekaligus aplikasi Yorick. 

Karena membaca novel Yorick,  menurut Kirana Kejora,  juga menonton film Yorick the Movie,  yang bernarasi tentang orangorang yang tak pernah mau menyerah, dan kalah oleh badai kehidupan. Adalah membaca dan menonton panggung perjuangan. 

Sebagaimana dikatakan Pepi Chappy,  kisah Yorick adalah kisah kita sebagai manusia. Jadi, "Menonton Yorick adalah menonton diri kita sendiri, " katanya. 

Hal senada dikatakan Meghantara, yang dilibatkan sebagai pemain kunci, atau berlakon sebagai Yorick. Dia mengaku sangat tersanjung dilibatkan dalam film yang inspiratif ini.

"Yorick menurut gue, yang telah berbicara langsung dengan orangnya. Adalah sosok yang luar biasa.  Karena dia mampu bertarung dengan kehidupan, dengan segala keterbatasannya. Kalau ada orang yang mampu bersahabat dengan badai, ya Yorick," kata Meghantara.

Dia melanjutkan, banyak kehidupan yang pilu dan penuh sembilu yang harus dilewati sosok Yorick, dari kecil. Sampai akhirnya sekarang Yorick benar-benar menjadi orang yang sangat sukses. "Meski kita ngga akan ngeh kalau dia sangat kaya raya sekali, berkat perjuangan hidupnya," katanya

Yorick the Movie, menurut Meghantara, adalah kisah menginspirasi dari manusia bermental baja. Yang akan menjadi pembelajaran pembaca novel dan penonton filmnya.

Film yang menurut rencana akan edar dalam waktu dekat ini, dipastikan banyak memberikan pesan. Bahwa semua orang, tanpa terkecuali,  layak untuk sukses. Meski memiliki keterbatasan finansial juga fisik sekali pun. 

Sent from my iPad

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement