Selasa 11 Dec 2018 05:50 WIB

Lebih Efektif Mana, Latihan Kardio atau Angkat Beban?

Latihan kardio dan angkat beban memiliki kelebihan dan kekurangan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ani Nursalikah
Angkat Beban
Angkat Beban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mana yang Anda pilih, melakukan kardio atau angkat beban? Latihan kardiovaskular dan angkat berat adalah dua jenis latihan yang berbeda dalam intensitas, durasi, dan kelompok otot yang mereka gunakan.

Angkat beban membakar kalori dengan berbagai cara. Sementara latihan kardiovaskular membantu tubuh membakar lebih banyak kalori per sesi.

Mengangkat beban memungkinkan tubuh membakar lebih banyak kalori dalam jangka panjang. The American College of Sports Medicine (ACSM) mendefinisikan latihan aerobik sebagai kegiatan yang menggunakan kelompok otot besar, terus-menerus, dan berirama.

Latihan kardiovaskular (kardio) adalah bentuk aktivitas aerobik. Ini meningkatkan laju pernapasan, membakar kalori dengan cepat, dan meningkatkan daya tahan keseluruhan. Contoh latihan aerobik, termasuk bersepeda, menari, joging, dan berenang.

ACSM mendefinisikan latihan anaerobik sebagai aktivitas fisik yang intens dengan durasi pendek, yang menggunakan bahan bakar dari sumber energi dalam otot kontrak daripada mengandalkan oksigen yang dihirup. Mengangkat beban dan berlari adalah dua contoh latihan anaerobik.

Latihan kekuatan, termasuk angkat besi, membantu orang mendapatkan otot, yang mempercepat metabolisme dan membakar lebih banyak lemak dalam jangka panjang. Berapa lama efeknya bertahan? Latihan kardio umumnya memiliki efek samping yang lebih lama daripada mengangkat beban.

Dalam banyak penelitian, para ahli menggunakan kelebihan konsumsi oksigen pascalatihan (EPOC) untuk mengukur efek ini. Sebagai contoh, para peneliti yang bekerja pada studi 2014 menggunakannya untuk mengukur efek positif kardio pada pria dengan sindrom metabolik.

EPOC mengacu pada jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk kembali ke keadaan sebelum latihan atau istirahat. Mengangkat beban biasanya mengarah ke tingkat EPOC yang lebih tinggi daripada kardio, menghasilkan kerusakan otot yang lebih signifikan.

Ini berarti tubuh terus membakar kalori bahkan setelah menyelesaikan latihan angkat berat. Sebuah studi 2018 yang mengamati efek pelatihan ketahanan pada wanita dewasa menemukan kegiatan ini, yang mencakup angkat berat, meningkatkan tingkat metabolisme basal keseluruhan (BMR) partisipan hingga 48 jam.

BMR adalah jumlah kalori yang dibakar tubuh saat istirahat. Latihan anaerobik mana yang membakar kalori terbanyak? Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) merekomendasikan latihan intensitas tinggi anaerobik yang membakar kalori secara efektif, yaitu joging atau berlari cepat, olahraga kompetitif, seperti sepak bola, bola basket, sepak bola, lompat tali, sepatu roda dengan kecepatan tinggi, ski, dan berenang.

Latihan kardio dan angkat beban memiliki kelebihan dan kekurangan, dan manfaat serta efeknya bervariasi di antara orang-orang. Bukti menunjukkan mengangkat beban membakar lebih banyak lemak dan memiliki hasil jangka panjang yang lebih menjanjikan.

Namun, jenis latihan yang lebih baik pada akhirnya tergantung pada tujuan seseorang, kebugaran fisik, dan kemampuan. Kebanyakan ahli merekomendasikan kombinasi keduanya untuk kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement