REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Fenomena overtourism atau angka wisatawan yang sangat tinggi di suatu tempat tampaknya mendorong lebih banyak pelancong untuk mencari lokasi alternatif untuk berlibur. Dengan ini, kota-kota sekunder mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu.
Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Kamis (6/12), ini sesuai dengan laporan ulasan tahunan di perusahaan teknologi perjalanan global milik Amerika Serikat,Expedia. Mereka mengidentifikasi tren perjalanan teratas di 2018.
Setelah mengolah data penerbangan, para analis menemukan semakin banyak wisatawan Amerika Serikat yang menjelajah di luar kota-kota besar dan tempat wisata utama. Lokasi yang kurang dikenal malah menarik perhatian orang banyak.
Selain itu, selama beberapa tahun terakhir, Portugal telah menikmati sorotan perjalanan sebagai salah satu tujuan paling trendi di 2018. Namun setelah mengunjungi Lisbon dan Porto, pelancong juga memesan perjalanan ke Azores tahun ini untuk pemandangan dramatis, menyelam, dan hiking.
Pengunjung ke Thailand juga memberanikan diri melampaui Bangkok ke Chiang Mai. Chiang Mai memiliki kuil-kuil Budha, jajanan, dan festival.
Sementara itu, London menjadi tujuan perjalanan paling populer di dunia. Data penerbangan menunjukkan wisatawan yang ingin tahu memesan perjalanan lebih jauh ke utara untuk mencapai Inverness, Skotlandia, Belfast Irlandia Utara untuk pengalaman luar biasa.
Kemudian apa yang dilakukan wisatawan saat liburan tahun ini?. Aktivitas wisata termasuk dek observasi, atraksi, dan landmark arsitektur tumbuh dengan cepat. Contohnya, Menara Eiffel dan Colosseum.
Makanan dan belanja juga merupakan kegiatan wisata yang populer. Laporan ini juga menemukan bahwa wisatawan lebih terbuka untuk tinggal di penginapan alternatif. Tenda bungalow hibrida, chalets, dan villa adalah jenis akomodasi yang tumbuh paling cepat tahun ini.