REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Selama akhir pekan, penggemar serial "Friends" secara kolektif melakukan protes bersama pada Netflix. Hal ini karena mereka melihat tanggal kedaluwarsa 1 Januari 2019 untuk serial itu.
Tapi, pada hari Senin (3/12) raksasa streaming menegaskan bahwa sitkom NBC yang dicintai akan tetap tersedia di Amerika Serikat sepanjang 2019. Menurut New York Times, dengan tahun tambahan maka akan ada harga yang lumayan.
Perusahaan dilaporkan akan membayar sekitar 100 juta dolar AS untuk melanjutkan lisensi program dari pemiliknya, WarnerMedia. Netflix, yang memperoleh 236 episode pada 1 Januari 2015, sebelumnya telah membayar 30 juta dolar AS per tahun untuk melakukan streaming acara.
Menurut Times, kesepakatan untuk menayangkan serial yang tayang tahun 1994-2004 di Netflix memang akan berakhir pada akhir tahun ini. Namun, Netflix dan AT & T, perusahaan induk WarnerMedia, telah bernegosiasi setidaknya selama beberapa bulan untuk memperpanjangnya.
AT & T, sementara itu, berencana untuk memulai layanan streaming sendiri pada akhir 2019. CEO AT & T Randall Stephenson mengatakan, selama konferensi investor pada hari Selasa (4/12) perjanjian baru antara keduanya tidak eksklusif. Artinya, " Friends" kemungkinan akan muncul di layanan streaming milik AT & T pada tahun 2020.
AT & T dan Netflix dilaporkan menegosiasikan tarif setelah 2019 yang akan secara signifikan lebih rendah dari 100 juta dolar. Sebab, acara itu tidak lagi mengalir secara eksklusif di Netflix. Namun, mungkin juga serial yang berjumlah 10 musim dapat meninggalkan Netflix setelah tahun depan, karena AT & T kemungkinan harus menyimpan sebagian kontennya dari layanan lain untuk menarik pelanggan streaming baru.